Habib Bugak (IST) |
BANDA ACEH - Pemerintah Aceh akan bersama rakyat Aceh untuk mengawal wakaf Baitul Asyi di Arab Saudi. Pemerintah Aceh juga akan menolak apapun upaya yang dilakukan jika bertujuan mengalihkan pengelolaan tanah waqaf asyi kepada pihak lain selain nadhir waqaf.
Penegasan itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, Lc, MH, saat menerima audiensi peserta aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Aceh, Rabu (14/03/2018), terkait rencana investasi BPKH pada tanah waqaf Asyi di Mekkah.
“Gubernur Irwandi Yusuf mengingatkan supaya pengelolaan harta waqaf Baitul Asyi di Arab Saudi tetap harus sesuai dengan ikrar waqaf dari Habib Bugak, yaitu untuk kemaslahatan warga Aceh yang berada di Mekkah, baik dalam rangka naik haji maupun menuntut ilmu,” jelas Mulyadi Nurdin.
Mulyadi Nurdin menambahkan bahwasanya tanah waqaf Baitul Asyi bukan aset Pemerintah Aceh dan juga bukan aset Pemerintah Indonesia, akan tetapi langsung berada dibawah manajemen Nadhir waqaf Asyi di Arab Saudi. Sehingga dalam hal ini Pemerintah Aceh dan Pemerintah Indonesia tidak akan bisa intervensi apapun.
“Bahwa yang berwenang mengelola harta waqaf Asyi di Arab Saudi adalah nadhir waqaf yang sudah ditunjuk, tidak boleh dialihkan atau digantikan oleh pihak manapun selamanya,” ujar Mulyadi Nurdin.
Ia menambahkan, bahwa diketahui selama ini nadhir waqaf sudah melakukan investasi pengembangan tanah waqaf Asyi bekerjasama dengan beberapa investor di Arab Saudi, sehingga rakyat Aceh mendapat imbalan berupa biaya yang diberikan langsung kepada jamaah haji Aceh setiap tahun.
“Aspirasi yang berkembang di Aceh terkait rencana investasi BPKH di atas tanah waqaf Asyi, akan disampaikan kepada nadhir waqaf asyi di Mekkah,” lanjutnya lagi.
Untuk itu, Pemerintah Aceh meminta agar rakyat Aceh tidak perlu khawatir akan keselamatan tanah waqaf Asyi, karena tanah itu berada dibawah hukum Syariat Islam yang diterapkan di Arab Saudi, yang selalu memelihara dan melindungi tanah waqaf sesuai dengan akad yang sudah diikrarkan Habib Bugak Asyi.
Dalam audiensi tersebut, dari Pemerintah Aceh turut dihadiri oleh Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Kepala Biro Isra, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh.[Humas Aceh]