SIMEULUE - Anggota DPRK Simeulue, Irawan Budiono kecewa terhadap rekrutmen pegawai kontrak daerah sebanyak 1669 orang yang dilaksanakan beberapa waktu lalu dinilai tidak adil dan penuh unsur politik.
Kepada LintasAtjeh.com, Selasa (13/03/2018), Irawan Budiono mengatakan Pemda Simeulue merekrut pegawai kontrak baru yang belum memiliki masa bakti diatas 2 tahun dan telah mengabaikan begitu saja ratusan pegawai bakti lainnya yang telah berbakti selama 5 tahun lebih pada daerah itu.
"Saya sangat kecewa dengan tindakan Pemda saat ini karena telah merekrut pegawai kontrak baru yang tidak pernah berbakti di daerah ini. Padahal masih sangat banyak pegawai-pegawai bakti diatas 5 tahun di pulau ini yang belum mendapatkan SK kontrak," kata Irawan.
Ironisnya pengangkatan pegawai kontrak tersebut juga dilakukan secara sepihak tanpa ada restu dari DPRK Simeulue. Diduga pemberi kebijakan tersebut telah mengadakan SK kontrak siluman yang dilakukan secara diam-diam dan penuh unsur politik.
"Bupati Simeulue ataupun Sekda tidak mengantongi izin dari DPRK Simeulue untuk pengangkatan pegawai kontrak yang baru. Nah itu artinya tidak akan ada gaji untuk para pegawai kontrak yang baru tersebut karena tidak ada anggaran untuk itu," jelasnya.
Irawan menghimbau kepada seluruh pegawai yang telah lama bakti dan tidak dapat SK kontrak agar tetap tenang dan bersabar dikarenakan pihak DPRK Simeulue tetap tidak menyetujui dan tidak mengizinkan perekrutan yang telah terjadi saat ini hingga SK kontrak tersebut diberikan kepada yang layak menerimanya dan dilakukan sesuai prosedur.
Belakangan ini, puluhan pegawai bakti yang merasa tertindas pasca pengangkatan kontrak tersebut mengaku telah didzalimi dan diabaikan begitu saja. Menurut mereka, pengangkatan pegawai kontrak tanpa jasa bakti tersebut merupakan sebuah bingkisan khusus untuk kepentingan orang tertentu.[FIR]