-->

PII Aceh Besar Berikan Sosialisasi Bahaya Narkoba

23 Februari, 2018, 02.11 WIB Last Updated 2018-02-22T19:11:06Z
ACEH BESAR - PD PII Aceh Besar bekerjasama dengan PW PII Aceh, Barisan Pintu Hijrah (BASIRAH), Taman Pelajar Yogyakarta (TPA), KABY, HIMAB dan IPPEMAL melaksanakan kegiatan 'Pelajar Saweu Gampong' di Kecamatan Lhoong.

Kegiatan yang bertemakan "Revitalisasi PII Sebagai Organisasi Kader Umat" ini dilaksanakan selama tiga hari yang dimulai dari tanggal 22 sampai dengan 24 Februari 2018.

"Dalam kegiatan ini, kami juga melakukan Sosialisasi Bahaya Narkoba bagi pelajar dengan tujuan agar dapat memberikan informasi mengenai fenomena yang terjadi di Aceh Besar saat ini. Hal itu sesuai dengan kebijakan Bupati Aceh Besar dalam wacana tes urin bagi pelajar," ujar M. Irvan Syah Putra, Ketum PII Aceh Besar kepada LintasAtjeh.com, Kamis (22/02/2018).

Irvan juga mengatakan, selaras diera modern seperti saat ini ditambah dengan hadirnya kemudah akses informasi, pelajar harus lebih cerdas. Karena kita tak mau generasi yang ditinggalkan secara kualitas lebih rendah dan ini merupakan komitmen PII untuk tetap berada ditengah tengah masyarakat sebagai kader umat. 

Kegiatan ini memberikan beberapa materi dari berbagai lembaga di Aceh Besar. Diantaranya materi yang disampaikan Ketua PW PII Aceh, Ikhsan yang menyampaikan penekanan tentang bagaimana seorang pelajar dapat menghindari narkoba sejak dini. Karena hakikat barang yang haram tetap akan berefek negatif. 

Musiarif Syah Putra yang merupakan perwakilan BASIRAH dalam paparannya menyampaikan bahwa zat adektif tersebut saat ini sangat mudah didapatkan dengan harga yang lebih murah, fenomena ini mengakibatkan bagaikan gunung es yang siap mencair. Oleh karena itu, seharus pelajar dapat lebih aktif dalam hal menghindari narkoba, dan saat ini hampir 7500 kasus di Aceh dari data BNN Aceh tentang penggunaan narkoba.

"Hal ini menjadi bom waktu yang tanpa kita sadari bersama akan merusak generasi Aceh, pelan namun pasti," jelasnya.

Selain sosialisasi narkoba, PII Aceh Besar juga memberikan motivasi dengan menghadirkan dua aktivis mahasiswa. Salah satunya adalah Khairul Imam, Demisioner HIMAB yang mencoba mengalih pontensi diri pelajar dengan mengenali diri sendiri Soe Tanyoe (siapa kita).

Diseksi akhir, Zulfan Febrian, Ketua TPA Yogyakarta menyampaikan bahwa pelajar wajib hijrah dari zona aman dan harus berani melanjutkan pendidikan diluar Aceh. agar secara ilmu dan pengalamanpun akan berbeda.

"Satu hal sangat penting yaitu jangan pernah takut, karena saat ini banyak beasiswa yang ditawarkan. Hanya butuh niat dan berusaha dalam mendapatkannya," pungkasnya.[DW]
Komentar

Tampilkan

Terkini