ACEH BESAR - Bupati Aceh Besar Mawardi Ali melakukan kunjungan kerja di sekolah di SMP 3 Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Senin (19/02/2018). Kegiatan itu merupakan program saweu sikula atau sapa sekolah pemerintah tersebut dan Mawardi langsung menjadi pembina upacara yang dilakukan setiap siswa dan guru pada setiap Senin.
Mawardi mengatakan Pemerintah Aceh Besar merencanakan akan memberlakukan pendidikan full day atau sekolah penuh waktu, dari pagi hingga sore. Program itu diberlakukan mulai pada siswa dan siswi di tingkat kelas enam SD hingga SMP di Aceh Besar. Namun saat ini, katanya, recana itu masih dalam tahap sosialisasi kepada setiap sekolah-sekolah.
''Kita juga ingin Aceh Besar ini juga maju dalam bidang pendidikan. Kita akan membuat beberapa sekolah percontohan dan pendidikan full day. Kegiatan full day ini nanti salah satunya kita terapkan di SMP 3 Kecamatan Ingin Jaya ini, jadi kita harus coba lihat dulu kesiapannya,'' kata Mawardi, usai memimpin upacara tersebut.
Dalam kesempatan saweu sikula tersebut, Mawardi juga menyerukan agar setiap siswa dan siswi di Aceh Besar menjauhi bahaya narkoba, karena barang haram itu akan merusak generasi bangsa. Selain kepada pejabat publik, katanya, dirinya juga akan melakukan tes urine kepada siswa dan siswi tersebut. Dan jika para siswa itu kedapatan mengkonsumsi narkoba dari hasil tes urine, maka mereka tidak akan naik kelas dan harus menjalani rehabilitasi terlebih dahulu.
''Ini bagian dari sosialisasi sebelum kita berlakukan di tingkat kelas 6 SD dan SMP. Kita harapkan siswa yang terkena narkoba mereka tidak bisa naik kelas, tidak bisa lulus dan harus direhabilitasi dulu. Dan ini setiap minggu kita masih sosialisasi tentang ini,'' jelas Mawardi.
Terpenting, kata Mawardi, sebelum memberlakukan pendidikan full day mereka juga akan melihat terlebih dahulu kesiapan dari pada sekolah itu sendiri. Mulai dari dewan guru, insfrastruktur sekolah dan semuanya yang berhubungan dengan kelancaran pendidikan di sekolah yang ada kawasan Aceh Besar.
Bahkan, Pemerintah Aceh Besar juga merencanakan pada akhir tahun ajaran semester akan melakukan tes urine kepada setiap siswa dan siswi di tingkat tersebut. Mawardi juga akan mengeluarkan peraturan bupati yang mengatur tentang setiap warga di kabupaten tersebut yang ingin menikah harus menjalani proses tes urine terlebih dahulu sebelum menikah.
''Sebelumnya kita juga persiapkan rohani siswa dulu, ini paling penting. Dan juga nanti semua yang menduduki jabatan publik semua di tes urine, saya juga mau buat Perbup, yang mau menikah itu tidak boleh menikah dulu kalau dia kedapatan menggunakan narkoba dari hasil tes urine,'' pungkasnya.[*]
