LANGSA - Wakil Walikota Langsa merasa prihatin dan langsung memberi bantuan pengobatan penderita TB Paru, Muhammad Yususf Maulana NS untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, Rabu (31/1/2018).
Drs. Marzuki Hamid, MM, Wakil Walikota Langsa secara khusus menghubungi wartawan LintasAtjeh.com mengatakan, Pemko Langsa berupaya membantu semaksimal mungkin untuk penyembuhan saudara Muhmmad Yusuf Maulana NS, walaupun diirinya bukan penduduk Kota Langsa, namun secara moral kita harus peduli sesama.
"Kita berharap kepada semua Stekholder terutama para tenaga Dokter di Rumah Sakit Umum Langsa untuk dapat memberikan pelayanan secara baik kepada Muhammad seperti pasien umum lainnya," ujarnya.
"Apalagi pasien tersebut harus di isolasi selama dalam proses penyembuhan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pukesmas Langsa Barat Ayu Arlinta, SKM, M.Kes kepada lintasatjeh.com mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari media online ini bahwa di wilayah kerjanya ada pasien yang mengindap penyakit menular seperti TB Paru dirinya bersama tim turun secara lansung ke rumah pasien di Lhok Banie.
"Namun karena kendala pasien tersebut tidak mempunyai kartu BJPS, KTP dan KK maka proses untuk dirujuk ke RSUD Langsa ditunda sembari melakukan kordinasi dengan intansi terkait seperti, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil," ujarnya.
"Setelah berkoordinasi, hari ini kita rujuk ke RSUD Langsa untuk penanganan medis lebih lanjut," jelasnya.
Menurut aturan, sambutannya, sebenarnya untuk mendapatkan perawatan harus memiliki kartu BPJS atau menjadi pasien umum. Namun untuk kasus pasien miskin seperti ini harus mendapatkan prioritas, mengingat dirumah ada anak bayi yang baru berumur 1.5 bulan dan dikhawatirkan akan menular melalui bakteri, percikan atau melalui dahak.
Sementara itu, Fajari Maulana(26), Istri Muhammad saat ditemui LintasAtjeh.com diruang IGD RSUD Langsa mengatakan, dirinya mengucapkan beribu terimakasih kepada Wakil Walikota Langsa dan Kepala Pukesmas Langsa Barat yang telah membantu untuk mendapatkan perawatan suaminya itu.
Selain itu, Fajari Maulana juga berharap bila ada para dermawan yang membantu keluarganya untuk kebutuhan bayinya. Karena saat ini sangat membutuhkan susu formula yang merupakan sebagai peganti ASI.
"Karena saat ini saya sedang menjaga suami di RSUD Langsa, tidak mungkin bayi yang berumur 1.5 bulan ini ikut di boyong ke rumah sakit," keluh Fajari Maulana dengan linangan air mata.
Fajari Maulana mengaku bahwa cobaan ini sangat berat bagi dirinya, karena disatu pihak dia harus mengasuh bayi dan disisi lain harus merawat suami.
"Dikhawatirkan bila sering berinterksi dengan bayi nanti takut menular penyakit suami. Apa lagi bayi masih sangat rentan dengan berbagai penyakit," pungkasnya sambil mengusap air mata.[Nas]