LANGSA - Berbagai program yang dijalankan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh guna mengantisipasi tindakan penyeludupan narkoba melalui perairan laut diwilayah Aceh, salah satunya adalah Program Saweu Laot.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Drs. Faisal Abdul Naser, MH saat bincang bersama LintasAtjeh.com, Rabu, (10/1/18) di Kantor BNN Kota Langsa, Jalan Prof. Majid Ibrahim, Matang Seulimeng, Kota Langsa.
Brigjen Faisal menjelaskan, selain tetap melakukan kegiatan monitoring wilayah pesisiran, alur maupun pelabuhan yang diduga rawan terhadap penyeludupan narkoba, BNN juga gelar temu ramah dengan warga masyarakat seperti dengan para nelayan, Panglima Laot, Pawang Bot tokoh masyarakat setempat.
"Dalam pelaksanaannya dilapangan, BNN juga melibatkan dan selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, TNI, Bea Cukai serta Instansi terkait lainnya," paparnya.
Orang nomor satu lembaga BNNP Aceh ini juga menyampaikan, pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat terutama Provinsi Aceh terhadap upaya pemberantasan narkoba. Karena Aceh kini dalam kondisi darurat narkoba.
Sementara itu, Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM), Nasruddin mengatakan program Saweu Laot yang dilakukan pihak BNN Provinsi Aceh sangat tepat. Program tersebut menurutnya merupakan langkah cerdas dalam mencegah serta memberantas peredaran narkoba.
Nasruddin tidak menampik kondisi geografis laut atau pesisiran Aceh sangat berpotensi terhadap aktifitas penyeludupan narkoba. Keberadaan sejumlah alur-alur kecil serta perairan laut yang berdekatan dengan Selat Malaka.
Menurutnya, kondisi tersebut tentunya menjadi salah satu faktor terhadap timbulnya aktifitas ilegal seperti penyeludupan.[Sm]