-->

Harga Bahan Pokok di Pasar Kota Langsa Masih Stabil

11 Januari, 2018, 03.36 WIB Last Updated 2018-01-10T20:36:50Z
LANGSA - Guna mengatasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok pangan masyarakat Kota Langsa, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM melalui Bidang Perdagangan selalu melakukan monitoring seminggu sekali pada pasar tradisional di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Disperindagkop Kota Langsa, Dewi Ekawati saat ditemui LintasAtjeh.com, Rabu (10/1/2018), di ruang kerjanya.

Menurut Dewi, saat ini harga barang pokok di pasar masih stabil. Walaupun ada beberapa item barang pokok yang mengalami kenaikan dan penurunan pada minggu ini, hal itu disebabkan permintaan pasar (konsumen) lebih tinggi dari pada ketersediaan barang tersebut, maka harga barang menjadi Naik. Hal ini berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada tanggal 8 Januari 2018 kemarin.

"Sebaliknya, bila ketersediaan barang tersebut banyak sedangkan permintaan pasar kurang, maka harga barang akan mengalami penurunan," jelasnya.

"Untuk barang kebutuhan pokok yang ada di Kota Langsa masih tergantung suplay dari Medan, Sumatera Utara. Walau ada beberapa barang yang naik, secara keseluruhan harga barang yang ada dipasar Kota Langsa relatif stabil," imbuhnya.

Dewi juga menyampaikan bahwa dalam melakukan survey harga pasar, pihaknya terkendala dengan tidak adanya anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kota Langsa. Namun, pihaknya tetap harus terus melaksanakan kegiatan pemantauan harga pasar.

"Anggaran untuk melakukan survey harga pasar tidak dialokasikan oleh Pemerintah Kota Langsa, kami dari pihak Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM sudah mengusulkan ke pihak terkait. Namun hingga kini tidak disahkan," keluh Dewi.

"Padahal anggaran tersebut sangatlah dibutuhkan untuk memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pokok yang ada di Pasar dalam wilayah Kota Langsa. Untuk itu kami berharap kepada pihak terkait agar mau meninjau usulan itu," harapnya.

Terkait adanya pasar modern dibeberapa tempat di Kota Langsa, Kabid Perdagangan mengatakan bahwa untuk usaha tersebut tidak pernah meminta perijinan dari pihaknya. Hal itu sangatlah bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan dalam perdagangan, sehingga pihaknya tidak mengetahui berapa jumlah pasar modern di wilayah Kota Langsa.

Sementara itu, Syamsul, pedagang beras saat ditemui LintasAtjeh.com di Pasar Kota Langsa mengatakan, untuk kebutuhan beras dan pasokan beras masing belum terkendala, beras terus masuk dari penyalur-penyalur yang ada di Aceh maupun luar Aceh.

"Memang ada peningkatan harga beras sekitar Rp 5.000,-/Sak, yang terutama beras dari bulog. Stok beras di toko kami masih cukup untuk beberapa hari kedepan untuk memenuhi permintaan masyarakat Kota Langsa," ujarnya.

Ditempat terpisah, Mulyani, Pemilik Toko Ghaziya yang merupakan pedagang kelontong mengatakan, untuk saat ini harga relatif stabil, namun beberapa bahan pokok seperti minyak mengalami kenaikan.

"Stok beras di toko masih ada dan harganya masih relatif stabil. Yang sangat dirasakan pada harga daging ayam potong mengalami kenaikan, kemarin saya belanja harganya Rp. 30.000,-, dan tadi pagi sudah naik menjadi Rp.35.000," pungkasnya.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini