-->

Di Abdya, Harga Beras Naik 8 Hingga 10 Persen

17 Januari, 2018, 09.38 WIB Last Updated 2018-01-17T02:38:43Z
ABDYA - Pasca terjadi gagal panen di beberpa daerah di Indonesia, telah menyebabkan lonjakan harga jual beras di seluruh nusantara naik 8 hingga 10 persen per kilonya. Tidak terkecuali di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang berada di pesisir Pantai Barat-Selatan Provinsi Aceh.

Dari data yang dihimpun LintasAtjeh.com, Selasa (16/01/2018), menyebutkan harga beras di Kabupaten Abdya mulai merangkak naik bervariasi sejak sepekan lalu sesuai dengan kwalitas beras. Diperkirakan harga beras naik di kisaran Rp.15.000 per saknya (isi 10 kg), sementara itu untuk harga beras lokal dijual Rp.140.000 per sak (isi 15 kg) yang sebelumnya dijual di kisaran Rp.125.000/saknya.

Terjadinya lonjakan harga jual beras di Kabupaten Abdya, disikapi cepat oleh Perum Bulog Sub Drive VI Blangpidie, dinas terkait, Satgas Pangan serta pihak-pihak lainnya dengan menggelar Operasi Pasar di beberapa tempat dengan harapan harga beras yang mulai merangkak naik bisa ditekan mencapai harga normal kembali.

Kepala Perum Bulog Blangpidie, Elmar Findra kepada LintasAtjeh.com, menyebutkan pada saat dilakukan operasi pasar, harga jual beras nantinya hanya Rp 8.300/Kg dan itu sudah disepakati dengan semua pihak.

"Semoga saja dengan cara seperti ini dapat membantu menekan lonjakan harga jual beras yang sudah mengalami kenaikan sejak sepekan lalu," ungkapnya.

Dikatakannya lagi, terjadinya lonjakan harga beras diawal tahun ini di daerah kita disebabkan oleh stok gabah pada tingkat petani sudah sangat menipis. Ini dikarenakan pada saat panen raya tiba semua gabah dijual keluar daerah tanpa memperhitungkan sebab dan akibat. 

"Untuk itu, kedepannya ini perlu dicermati. Kita berharap dengan kejadian ini, menjadi pengingat bagi kita semua agar waktu panen tiba, ada sebagian gabah yang di stok buat persediaan selanjutnya," pungkasnya.[ADI S]
Komentar

Tampilkan

Terkini