BANDA
ACEH
- Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah memimpin pertemuan dengan Prof. Din
Syamsuddin, utusan khusus Presiden untuk dialog dan kerjasama antaragama dan peradaban.
Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat potensi daerah, Kantor Gubernur
Aceh, Senin (04/12/2017).
Saat membuka pertemuan
tersebut, Nova Iriansyah mengatakan selain mayoritas masyarakat Aceh yang
beragama Islam, terdapat juga umat agama lain yang hidup berdampingan di Aceh.
Keberagaman itu, kata
Wagub, perlu terus dibina demi terciptanya
kehidupan harmonis di semua lapisan masyarakat serta mencegah terjadinya
perpecahan melalui langkah-langkah antisipatif sejak dini.
“Kita menyadari dalam
periode tertentu ada kalanya hubungan ini terjadi pasang-surut. Potensi
dis-harmonisasi tidak hanya menyangkut perbedaan, tetapi juga karena perbedaan
persepsi dalam melihat sebuah regulasi,” ujar Wagub.
Wagub mencontohkan, isu
penyebaran ajaran sesat, atau konflik antar umat beragama seperti yang terjadi
di Aceh Singkil beberapa waktu lalu bisa dijadikan pengalaman berharga.
"Kita jadikan hal
yang bisa menimbulkan sebuah antisipasi kejadian di masa yang akan datang dan
tentu banyak lagi pengalaman untuk dijadikan bahan diskusi agar hal-hal tidak
baik antar umat beragama bisa kita hindari,” ujar Wagub.
Hadir dalam dialog
tersebut Perwakilan Forkopimda Aceh, Asisten I Iskandar A Gani, Kepala Biro Humas
dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, Ketua MPU Aceh, MPD, MAA, Para
Ulama, Kepala Badan Kesbangpol Linmas, Kanwil Kemenag Aceh, para pengurus Forum
Kerukunan Umat Beragama Aceh, Wakil Rektor Unsyiah, serta sejumlah tamu
lainnya.
Sementara Prof. Din
Syamsuddin dalam sambutannya mengatakan keharmonisan antar umat beragama sangat
diperlukan untuk menjaga kesatuan negara.
Din Syamsudin menjelaskan,
keadaan umat Islam saat ini sedang mengalami guncangan yang cukup besar, dimana
konflik bersenjata terjadi di beberapa negara yang mayoritas berpenduduk
Muslim, seperti di Arab. Lebih jauh lagi, hubungan antara negara-negara muslim
juga kerap tidak harmonis.
Untuk itu, lanjut Din
Syamsudin, perlu dilakukan peningkatan komunikasi antar umat demi menjaga
kerukunan yang selama ini telah terbangun dengan baik.
"Indonesia sendiri
saat ini menjadi harapan dunia untuk bisa menjadi penyangga dari keruntuhan
dunia Islam," ujar Din Syamsudin.[Humas Aceh]