Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, mencuat kabar secara tiba-tiba bahwa seorang santri yang mondok di Pesantren 'Mewah' Tahfizul Qur'an Al-Fuad, yang berlokasi di Desa Pekan Seruway, Kecamatan Seruway Aceh Tamiang, meninggal dunia, dan kemudian jasadnya dibawa ke puskesmas kecamatan setempat, Selasa (12/12/2017).
Berdasatkan informasi yang dihimpun lintasatjeh.com, beberapa sebelum meninggal, dikabarkan bahwa santri yang masih duduk di bangku kelas 1 'pesantren' pimpinan Drs Asra, terlihat oleh sejumlahnya temannya, sedang dalam kondisi sakit.
Namun demikian, diduga pihak pesantren yang tahun ajaran 2017 kemarin, menetapkan anggaran masuk kepada setiap santri sebesar Rp.6.990.000 (enam juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah) dan membebani uang bulanan sebesar Rp.830 ribu per-bulan tersebut, terkesan tidak tanggap terhadap kondisi kesehatan anak didik, bahkan tidak dibawa berobat ke rumah sakit.
Saat ini, beredar kabar dari sejumlah narasumber, pihak orang tua korban merasa sangat terpukul atas kematian anaknya serta kecewa terhadap sistem penjagaan para santri di Pesantren Tahfizul Qur'an Al-Fuad, Pekan Seruway. Pihak keluarga telah membawa jasad korban ke RSUD Langsa untuk dilakukan otopsi.
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfiz Qur'an Al-Fuad Seruway, Drs Asra, saat dikonfimasi LintasAtjeh.com melalui pesan sms ke hand phonenya, tidak dibalas. Anehnya, beberapa saat kemudian, ketika dibell, Hp milik mantan camat tersebut sudah tidak aktif lagi.
Sementara itu, pihak orang tua yang anaknya meninggal di Pondok Pesantren Tahfiz Qur'an Al-Fuad Seruway, belum dapat dihubungi.[Zf]