BIMA - Massa aksi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STISIP Mbojo Bima terlibat aksi saling dorong dan terlibat bentrok dengan pihak Kepolisian Polres Bima. Bukan hanya itu, aksi tersebut juga berujung terjadinya aksi anarkis yang dilakukan oleh massa dengan memecahkan kaca pintu depan kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kabupaten Bima, Jalan Soekarno Hatta Kota Bima, Kabupaten Bima, NTB, Senin (11/12/2017).
Sekitar 40 orang mahasiswa tersebut melakukan aksi dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, dibawah Korlap Ardiansyah. Massa BEM STISIP Mbojo Bima menyampaikan beberapa tuntutan antara lain:
1. Meminta KPK untuk segera menyelesaikan kasur BLBI, Bank century, Papa minta saham.
2. Meminta dengan tegas kepada Kejaksaan Raba Bima untuk segera mempublikasikan kasus korupsi yang masih ditangani.
3. Meminta dengan tegas kepada pihak Kejaksaan Raba Bima dan institusi penegak hukum lainnya agar mengusut tuntas semua kasus korupsi yang dilaporkan oleh masyarakat.
4. Meminta kepada institusi penegak hukum agar menelusuri dugaan pungli di Dinas Pertanian Kabupaten Bima.
5. Meminta dengan tegas kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Bima segera ambil sikap terkait dengan dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pejabat Dinas Pertanian.
6) Meminta kepada distributor untuk bertanggung jawab atas kelangkaan pupuk.dan juga kepada bupati bima agar memblack cleas distributor nakal.
7. Mendesak kepada institusi penegak hukum segera menangkap dan memproses pejabat yang terlihat dalam skandal pengadaan benih bawang merah.
Dalam orasinya, massa BEM STISIP Mbojo Bima mengutuk tindakan biadab Sekretaris Dinas DIKPORA Kabupaten Bima dalam pengadaan buku mulok, dengan pagu anggaran 1.98 milyar. Kepada institusi penegak hukum agar segera menangkap dan mengadili H. Lukman selaku Sekretaris Dinas DukPORA atas dugaan tipikor dalam kasus pengadaan buku mulok!
"Kepada aparatur Kepolisian agar menangkap pelaku korupsi dalam K21. Kami juga meminta kepada institusi penegak hukum agar menelusuri dugaan penyalahgunaan anggaran rumah dinas (kota dan kabupaten) Bima," ujar orator keras.
Bukan hanya itu, massa juga meminta kepada Ketua Tim Saber Pungli Kabupaten Bima, H. Dahlan M. Nor untuk segera mengundurkan diri atas kegagalannya dalam memberantas pungli. Selanjutnya, meminta kepada KPK untuk mengambil alih semua kasus korupsi baik yang tengah ditangani oleh Polres Bima Kota dan Kabupaten Bima maupun Polda NTB.
"Karena kami menganggap bahwa mereka telah gagal dalam menuntaskan semua kasus korupsi tersebut," ketus orator sembari meminta kepada seluruh masyarakat Kota dan Kabupaten Bima agar tidak membayar pajak selama kasus korupsi itu tidak diselesaikan.
Sekitar pukul 10.35 WITA, terjadi aksi saling dorong antara massa dengan pihak kepolisian Polres Bima. Bentrok tak terhindarkan dan terjadi aksi anarkis dimana massa memecahkan kaca pintu depan Kantor Dinas Pertanian setempat. Beberapa peserta aksi demo diamankan oleh pihak Kepolisian Polres Bima.[Red]