IST |
"Pernyataan Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed bahwa pelaksanaan bimbel berasal dari usulan dari para orang tua siswa/i dan komite terkesan menyesatkan dan telah menipu serta membodoh-bodohi anak bangsa," kata Ketua LSM Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin, melalui pesan WhatsApss (WA) kepada LintasAtjeh.com, Senin (04/12/2017).
Nasruddin menegaskan, Junaidi wajib membuktikan secara nyata ke publik tentang kebenaran pernyataannya bahwa bimbel 'amburadul' yang dilaksanakan di sekolah menengah atas yang dia pimpin saat ini berasal dari usulan dari para orang tua siswa/i dan komite.
Mantan aktivis '98 tersebut juga meminta kepada Junaidi untuk menyampaikan permintaan ma'af kepada seluruh orang tua siswa karena pelaksanaan bimbel di SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed tidak bedanya seperti pelaksanaan program rombongan belajar (rombel).
Apapun alasannya, kata Nasruddin, pelaksanaan bimbel untuk 59 siswa/i dengan menggunakan dua ruang kelas saja, merupakan salah satu bentuk penipuan dan pembodohan terhadap anak para bangsa.
Selain itu, dia menambahkan, Junaidi juga harus membuktikan pernyataannya bahwa pengutipan uang sejumlah 15.000 per-bulan kepada setiap siswa/i di SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed semenjak awal tahun 2017 'telah dimusyawarahkan' dengan para orang tua/wali siswa.
"Kami tidak akan berhenti dan terus mencuatkan indikasi permasalahan yang mendera SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed. Ini merupakan langkah awal untuk menguak setiap indikasi permasalahan yang menimpa dunia pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang," sebut Nasruddin.[Zf]