Foto @JAUHARI |
BANDA
ACEH
- Seniman dan penulis Barlian AW mengatakan bicara tentang bendera dalam
perspektif kultur, bagi orang Aceh, bendera sangat penting, kenapa? Tidak hanya
dikibarkan di rumah tapi disawahpun dikibarkan. Kalau sudah kenduri blang itu
harus ada bendera disawah agar padi bisa subur dan berbuah dengan baik.
“Demikian juga pemahaman
spiritual orang Aceh, kalau Aceh punya bendera bisa maju. Tapi orang Aceh lupa,
kita perlu ada dialog,” katanya saat menjadi salah satu narasumber dalam FGD
FGMA di Banda Aceh, Kamis (14/12/2017).
Dijelaskannya, ada tiga dialog
yang penting. Dialog dengan masa lalu, dengan masa kini dan dialog tentang masa
depan. Tapi entah kenapa sebabnya kita tidak menyeimbangkan dialog ini dan terlalu
mengkedepan dialog dengan masa lalu.
“Kita hanya mengangungkan
sejarah tapi tidak bisa buat sejarah.
Iskandar Muda berangkat 4 hari sampai ke Johor (Malaysia), kita sudah
ada bandara tapi tidak selesai-selesai selama 4 tahun (soal bendera),” sebutnya.
Kata Barlian, kita tidak
sadar, gara-gara bendera, hymne dan lainnya kita terkendala tentang masa depan.
Ada persepsi Aceh tidak aman, investor tidak aman masa depan suram.
“Marilah kita pahami
dialogis masa lalu, masa kini dan masa depan. Untuk masa kini, adik-adik sudah
sangat mewakili,” ajak Barlian yang juga Juri Hymne Aceh ini.[*]