IST (Google) |
BANDA
ACEH - “Kalau ada kelompok atau pihak yang gigih mau
menjadikan makam Ulama Islam sebagai tempat pembuangan tinja (IPAL) maka itu
adalah Kaum Crusader (Pasukan Salib) yang dulu pada Abad 11 Masehi
menghancurkan Baital Maqdis dan membantai kaum muslimin disana”.
Pernyataan keras tersebut
disampaikan Ketua Peusaba Mawardi Usman kepada LintasAtjeh.com, melalui pesan
whatsapp mesenger, Senin (27/11/2017).
Dijelaskan Mawardi, mereka
menjadikan Masjid Baital Makqdis sebagai tempat pengikat kuda dan kompleks
makam ulama sebagai tempat pembuangan tinja. Siapa sangka hari ini, di Aceh,
kaum Crusader telah datang dengan cara lain mau menghancurkan makam ulama Aceh?
Kaum yang paling anti dengan Islam diantara kaum Crusader adalah Knight of The
Templar yang berhasil dikalahkan oleh Sultan Salahuddin Al Ayyubi.
“Setelah Perang Salib,
Kaum Knight of The Templar dibubarkan dan membuka kelompok baru, salah satunya Knight
Of The Malta. Pada Masa Sultan Ibrahim Mansyur Syah (1857-1870), Gubernur
Jendral Hindia Belanda dalam suratnya mengaku sebagai Knight of Malta dan
mengingatkan serangan Aceh ke Pulau Kampai yang dikuasai Belanda oleh Laksamana
Abdul Latif,” jelasnya.
Pihak Kesultanan Aceh,
lanjut Mawardi, kemudian membalas bahwa Pulau Kampai hingga Pariaman milik
Kesultanan Aceh Darussalam. Karena itu Belanda amat berang. Dalam Invansi
Belanda tahun 1874 Belanda menguasai Darod Donya dan dengan segera memusnahkan
Makam Sultan dan ulama yang ada disana. Sebagian daerah menimbun makam supaya
jangan dihancurkan Belanda.
IST (Google) |
“Belanda menggunakan
meriam dalam memusnahkan makam ulama dan Sultan Aceh. Kemarahan ulama kepada
Belanda atas perbuatannya para ulama Aceh dalam doa dan khutbah mengutuk kaum
kafir terkutuk itu. Dan zaman sekarang agenda memusnahkan makam ulama terus
digerakkan dengan berbagai alasan walaupun sudah dihentikan. Maka boleh kita
katakan bahwa Kaum Crusader benar-benar amat membenci Aceh Darussalam,”
tegasnya.
Menurutnya, kita orang
Aceh harus belajar Sirah para Nabi bahwa Nabi Armia yang diutus zaman Bani
Israil melihat kelakuan Bani Israil yang suka mengotori Masjid Baital Makqdis
dan menjadikan kuburan para Nabi dan Aulia mereka sebagai tempat sampah dan kotoran
dan kebiasaan mereka menentang kebenaran yang dibawa para Nabi mereka. Allah
murka dan mewahyukan kepada Nabi Armia bahwa Bani Israil akan dihancurkan dan
dijadikan sebuah bangsa tanpa negeri hingga hari ini mereka masih mencari
negeri walaupun menjajah Palestina.
“Janganlah kita semua diam
sehingga Allah murka karena membiarkan makam para ulama dan Aulia Allah sebagai
tempat sampah dan pembuangan tinja sehingga Allah menghukum orang Aceh,”
demikian pesan Ketua Peusaba, Mawardi Usman mengingatkan.[*]