ACEH SELATAN - Masyarakat Kecamatan Kluet Timur, Gampong Paya Dapur melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan terkait abrasi Sungai Kluet.
Masyarakat Kluet Timur dengan Koordinator Mukim Perdamaian Mukrizal didampingi Keucik Paya Dapur Agussalim. H, Keuchik Alai Hamka, Keuchik Durian Kawan Keuchik Sapik Kadirman, Keuchik Paya Laba Mahdi Yacob, serta rombongan lainnya disambut lansung oleh Syahril Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan didampingi Kamalul, dan Zamzami, di ruangan kerjanya, di Tapaktuan, Rabu (29/11/2017).
Ketua Koordinator Mukrizal Mukim Perdamaian dalam audiensi tersebut mengatakan atas penelusuran dan hasil kajian serta fakta di lapangan bahwa saat ini wilayah Kecamatan Kluet Timur khususnya perkebunan dan pemukiman Gampong Paya Dapur, Alai, Durian Kawan, Sapik dan Paya Laba saat ini terancam punah akibat dibangunnya tanggul batu gajah di Gampong Paya Kecamatan Kluet Timur.
"Menurut hemat kami, pembangunan tersebut sarat dengan permasalahan dan harus ditanggapi dengan segera karana design dan pelaksanaan tidak sesuai dengan tujuan semula yaitu meluruskan Sungai Kluet," ucapnya.
Dijelaskannya, akibat proyek tersebut puluhan hektar lahan kebun masyarakat hancur akibat abrasi Sungai Kluet, bahkan berdampak banjir pada kebun dan pemukiman kelima gampong yaitu Gampong Paya Dapur, Alai, Durian, Kewan, Sapik dan Paya Laba.
"Jika tidak diatasi segera diperkirakan pemukiman penduduk di lima gampong tersebut akan habis terbawa air akibat pembangunan tanggul batu gajah Gampong Paya Kecamatan Kluet," ungkap Mukrizal.
Adapun pernyataan sikap yang ditandatangani 5 keuchik sebagai berikut:
1. Untuk meninjau kembali design proyek tersebut.
2. Mengupayakan pembangunan yang tidak berdampak pada kerugian masyarakat di kedua kecamatan, Kluet Utara dan Timur.
3. Segera membongkar dan meluruskan tanggul yang mengarahkan aliaran sungai ke Kecamatan Kluet Timur.[FA]