BANDA ACEH - Himpunan Mahasiswa Pelajar Aceh Singkil (HIMAPAS) mengecam penyataan Wakil Ketua DPR Aceh Drs. Sulaiman Abda, M.Si yang mengusulkan pemindahan Ibu Kota Aceh Singkil ke Rimo, Kecamatan Gunung Meriah.
"Usulan pemindahan ibukota Aceh Singkil itu jelas-jelas asal bunyi, dan kami nilai jauh panggang dari pada api. Jangan ngawur lah pak," ujar Ketua HIMAPAS, Syahrul Manik kepada media, Rabu (15/11/2017).
Sebagai pimpinan dewan, kata Syahrul, semestinya dia berpikir untuk mencari solusi penanganan banjir. Bukan malah bermanuver terkait pemindahan ibu kota.
Menurut Syahrul, secara Dapil beliau merupakan anggota DPR Aceh dari Dapil 1 bukan dari Dapil 9, sehingga sangat wajar dia tidak mengetahui persis kondisi Aceh Singkil. Namun yang ia sayangkan Sulaiman Abda mengusulkan saran yang sangat provokatif.
"Masyarakat butuh solusi bukan provokasi. Sebagai pimpinan DPR Aceh, Sulaiman Abda punya kekuatan di parlemen dan plot dana Aspirasi hingga puluhan milyar rupiah. Jadi tinggal diplotkan saja aspirasinya untuk penanganan banjir, kalau memang peduli. Begitupun halnya anggota DPRA dapil 9 agar memperhatikan kondisi Aceh Singkil saat ini," ujar Syahrul.
Kalau mau cari sensasi, sambung Syahrul, mahasiswa menyarankan kepada sulaiman abda, jika ingin maju DPR RI 2019 bukan begini caranya.
"Kalau hanya sebatas cari sensani untuk maju DPR-RI pada pemilu 2019, bukan dengan manuver murahan gini. Seharusnya sudah dari dulu ia jadi pimpinan DPR Aceh," ketusnya.
"Ia seharusnya cari solusi terkait persoalan banjir, apa itu dengan normalisasi sungai, membuat kanal dan sebagainya. Tak perlu keluarkan bahasa provokasinya gini. Dia pernah ke lokasi gak, jangan cuma asbun di kursi empuk," pungkas Syahrul geram.[*]
