-->

FPRM: Bimbel di SMAN 2 Patra Nusa Manyak Payed Terkesan Sebagai Bisnis

29 November, 2017, 12.14 WIB Last Updated 2017-11-29T15:04:19Z
ACEH TAMIANG - LSM Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh mengecam pihak SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed, Aceh Tamiang, karena telah mengharuskan para siswa/i kelas XII (dua belas) untuk mengikuti bimbingan belajar (bimbel) selama empat bulan berturut-turut dengan biaya yang wajib dibayar oleh setiap siswa/i sejumlah Rp.525,000, per-bulan. 

Ironisnya lagi, walau harus membayar mahal biaya bimbel, ruang kelas yang disediakan oleh pihak sekolah 'tidak bersifat khusus, karena dari 59 jumlah siswa/i, hanya ada dua ruang kelas saja. Satu ruang kelas berjumlah 30 siswa/i dan satu ruang kelas lagi, 29 siswa/i.

"Idealnya, ruangan satu kelas untuk pelaksanaan bimbel hanya berjumlah sepuluh sampai dengan belasan siswa/i saja. Oleh karenanya, patut diduga bahwa pelaksanaan bimbel yang diselenggarakan oleh SMA unggulan yang dinegerikan pada tahun 2014 lalu, mengarah ke bisnis dan terindikasi adanya kejahatan korupsi," demikian disampaikan Ketua LSM Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin, melalui rilis persnya kepada LintasAtjeh.com, Rabu (29/11/2017).

Nasruddin menjelaskan, semua pihak dapat menelusuri dengan mudah tentang dugaan adanya kecurangan pada pelaksanaan bimbel yang dilakukan oleh pihak SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed. Pertama, dengan cara mengalikan jumlah siswa/i kelas XII, yakni 59 orang, dengan jumlah biaya yang dibayar setiap bulannya, Rp. Rp.525,000, sehingga totalnya bernilai Rp.30,975,000.

Setelah itu, beber Nasruddin, kalikan jumlah jam pelaksanaan bimbingan belajar yang setiap harinya selama 1 jam 30 menit dengan, 5 hari pelaksanaan dalam seminggu, total 7 jam 30 menit untuk satu ruang kelas, kemudian dikali 2 ruang kelas, dengan jumlah 15 jam per-minggu. Pelaksanaan perbulan yakni 15 jam dikali 4 minggu, berjumlah 60 jam.

Dia juga menerangkan, dengan demikian dapat diketahui bahwa secara hitungan kasar bahwa biaya bimbel yang diselenggarakan oleh SMA yang dahulunya bernama SMA Dharma Patra Pertamina Rantau, per-jamnya sejumlah Rp.516,250, dengan hitungan Rp.30,975,000 dibagi 60 jam. Sangatlah tidak wajar sekali bila biaya bimbel yang harus dibayar oleh para siswa/i sejumlah Rp.516,250 per-jam.

Mantan aktivis '98 tersebut juga menyampaikan bahwa berdasarkan penelusuran LSM FPRM, program bimbel yang diselenggarakan pihak SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed, Aceh Tamiang, yang dikepalai oleh Drs Junaidi terindikasi kurang efektif. Pasalnya, saat mengikuti bimbel dikabarkan bahwa pembimbing membiarkan para siswa/i tidur-tiduran di ruang kelas.

Selain itu, ungkap Nasruddin lagi, ketika para siswa/i mengajukan pertanyaan kepada pihak pembimbing, dikabarkan kerap sekali tidak diberikan penjelasan atau jawaban yang baik dan benar, malah tidak jarang disuruh bahas dengan sesama teman-teman. 
Selama dilaksanakan bimbel, pihak kepala sekolah dan para guru tidak pernah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan bimbingan belajar tersebut. Menurut pantauan dari LSM FPRM, setiap sorenya hanya terlihat seorang guru yang bernama Ibu Hamzah untuk ngantarkan daftar hadir (absensi) siswa/i.

"Bimbel di SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed, terindikasi sebagai kasus yang dapat dipidanakan. Kita minta kepada pihak kepala sekolah untuk berani menjelaskan secara terbuka ke publik. Kita juga meminta kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Aceh Tamiang, MPD, DPRK Aceh Tamiang, serta para tokoh pendidikan agar membuka mata terkait permasalahan ini. Kami siap menyeret pihak yang terlibat indikasi kejahatan dan pembodohan ini ke ranah hukum," demikian tegas Ketua LSM FPRM Aceh, Nasruddin.

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Payed, Drs Junaidi, saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com melalui telepon selulernya mengatakan, saat ini dirinya sedang mengikuti rapat para kepala sekolah di Kota Langsa.

Ketika dimintai keterangan melalui telepon selulernya, Junaidi menyampaikan bahwa pelaksanaan rapat berlangsung sampai dengan pukul 22.00 WIB. Dan dirinya meminta agar dapat bertemu langsung dengan wartawan LintasAtjeh.com ketika dirinya sudah selesai rapat.[Zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini