Foto: Sekilas Info |
BANDA ACEH - Peusaba meminta Pemerintah melindungi pohon Asam Jawa (Bak Mee) bersejarah di Jalan Tungkob sampai Lam Ateuk dan seluruh Aceh. Pemerintah harus menjaga pohon yang bersejarah di kawasan Aceh Besar sebab banyak proyek yang menghancurkan pepohonan tua yang bersejarah bahkan sebelum Belanda datang ke Aceh.
Sangat aneh apabila pemerintah sering membanggakan luar negeri dan wilayah luar Aceh yang maju. Namun hanya sebatas itu, justru Pemerintah tidak mengambil ibrah dari kunjungan ke luar daerah yang diluar daerah sebuah pohon bersejarah amat dilindungi.
"Bahkan diluar negeri memotong pohon tua kena denda namun di Aceh demikian gampangnya pohon ditumbangkan demi sebuah proyek. Kasus baru terjadi di kawasan Tungkob banyak pohon asam Jawa atau Bakme dicabut hingga akarnya," demikian kata Ketua Peusaba, Mawardi Usman kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (23/09/2017).
Karena itu, lanjut Mawardi, Peusaba meminta Pemerintah menjaga dan melindungi pohon itu. Kalau tidak, tiada gunanya hari bumi yang diperingati Pemerintah Aceh tiap tahun, jika pohon-pohon yang melindungi manusia dari panas terik dan sebagai tempat sumber air dimusnahkan.
"Salah satu jasa pohon yang harus diingat orang Aceh adalah ketika tsunami banyak orang selamat karena naik ke atas pohon. Maka mari lindungi pohon bersejarah di Aceh," ajak Ketua Peusaba.[Red]