ACEH TIMUR - Terkait dengan berita 82 % calon Mahasiswa Aceh tidak bisa baca Al Qur'an sangat mencoreng muka rakyat Aceh pada umumnya. Karena Aceh merupakan daerah yang bersyariat Islam yang seharusnya siswa-siswi di SLTP, SLTA dan yang sederajat sudah bisa membaca Al Qur'an.
Hal tersebut dikatakan Ketua Lembaga Acheh Future Razali Yusuf saat mengukuhkan OKP Generasi Penerus Aceh (GPA), Minggu (27/08/2017), di Raja Kupi Coffe Panton Labu, Aceh Utara.
Razali Yusuf menambahkan sebegitu banyaknya dana dialokasikan oleh pemerintah untuk mensukseskan pendidikan tapi hasilnya sangat mengecewakan.
"Kita dipermalukan oleh siswa-siswi calon mahasiswa. Ini salah satu bukti bahwa mutu pendidikan di Aceh sangat rendah dan ini kegagalan dalam mendidik," ketusnya.
Maka dengan ini, kata dia, kami mendesak pemerintah agar mendayahkan semua sekolah di Aceh agar siswa dan siswi mengerti tentang ilmu agama dan mampu membaca Al Qur'an apabila kita memintanya.
Pada pengukuhan OKP Generasi Penerus Aceh (GPA) tersebut dihadiri sejumlah tokoh dari LSM, pemuka agama, pakar pendidikan, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Aceh Timur dan Aceh Utara.
Pembina OKP Generasi Penerus Aceh (GPA) Razali Yusuf yang juga selaku pendiri Lembaga Acheh Future dalam sambutannya mengemukakan alasan pembuatan OKP Generasi Penerus Aceh (GPA) tidak lain hanyalah untuk menyelamatkan generasi penerus yang saat ini dinilai sangat riskan dengan ancaman budaya luar. Salah satunya ialah narkoba dan lain sebagainya yang bisa menyesatkan generasi penerus kita.
"Maka untuk itu kami mendirikan OKP GPA ini dengan tujuan untuk menyelamatkan generasi pemuda Aceh untuk masa yang akan datang," terang Razali.
Salah seorang perwakilan Generasi Penerus Aceh Muhammad, S.Pd, mengatakan wadah OKP GPA ini diharapkan akan menjadi acuan untuk pemuda pemuda Aceh kedepan. Karrna yang kita lihat sekarang banyak sekali pemuda pemuda Aceh yang menjadi sorotan di masyarakat khususnya masyarakat Aceh.
Muhammad juga menambahkan kedepan Generasi Penerus Aceh harus mampu menunjukan kualitasnya sebagai pemuda pemuda yang handal dari segala bidang baik itu pendidikan, budaya, syariat Islam, dan sosial.
Sementara itu, Masri Djafar mengatakan kedepan pemuda pemuda Generasi Penerus Aceh diharapkan mampu mendongkrak pemuda Aceh untuk lebih maju dalam hal-hal pendidikan, sosial, budaya dan syariat Islam.
Masri Djafar juga menilai banyak sekali pemuda pemuda kita sekarang yang disorot oleh masyarakat dengan kenakalannya, tingkah lakunya dalam keseharian apalagi sekarang ini banyak pemuda Aceh yang terjerat dengan narkoba dan judi online.
"Dengan terbentuknya OKP GPA ini diharapkan pemuda pemuda GPA ini dapat mendongkrak akhlakul karimah pemuda," pintanya.[Red]