-->

Butuh Ide Gila Bin Pungoe Melawan Wabah Bahaya Narkoba

24 Agustus, 2017, 16.32 WIB Last Updated 2017-08-24T09:32:02Z
BANDA ACEH - Hari ini Polda Aceh menggelar acara pemusnahan 1 ton 754 kg ganja dan 10 kg sabu di Mako Polda pagi tadi, Kamis (24/08/2017), periode penangkapan bulan Juli-Agustus 2017.

Disela pemusnahan barang bukti narkoba hasil sitaan Ditres Narkoba Polda Aceh, Ketua LSM PANGLIMA, Panglima Yatim Rafiq menyampaikan kepada Kapolda dan Muspida Aceh, butuh Ide "Gila bin Pungoe" untuk melawan wabah bahaya narkoba di Aceh.

"Pertama harus dibersihkan terlebih dahulu dari internal aparat penegak hukum agar benar-benar bersih tidak ikut terlibat dalam peredaran narkoba. Tidak cukup dengan Pakta Integritas namun juga harus diperiksa urine, jika terbukti tak perlu lagi dibina, tapi harus diproses secara hukum dan dipecat," terangnya.

TNI, lanjut dia, juga harus memback-up BNN dan Kepolisian dalam memberantas bahaya narkoba yang sudah cukup parah. Perlu dibangun semangat "Relawan Militan" mulai dari tingkat desa-desa agar warga turut serta berperan aktif melaporkan kepada aparat penegak hukum jika ada indikasi beredarnya narkoba di sekitarnya.

Dikatakannya, khusus kepada Ibu Rumah Tangga (IRT) juga harus dibina dan diberikan pengetahuan serta wawasan tentang bahaya narkoba. Agar dapat terbangun benteng bertahanan keluarga dari bahaya narkoba. Minimal mereka akan melindungi keluarganya.

"Sosialisasi selama ini kami melihatnya masih kurang efektif yang menghabiskan anggaran dana cukup besar namun belum efisien. Karena terbatasnya personil dalam hal sosialisasi dan dilakukan pada tempat yang terbatas. Peran media juga sangat berpengaruh paling tidak dua minggu sekali memberitakan tentang bahaya narkoba yang setiap saat berubah dan muncul jenis-jenis baru yang banyak warga tidak mengetahui akan bahayanya," urai Panglima Rafiq.

Dulu, kata dia, Aceh hanya sebagai daerah transit, sekarang sudah menjadi daerah konsumen besar dan bukan tidak mungkin kedepan juga akan menjadi daerah produsen jika tidak ditangkal dengan serius dan terpadu. Para pihak dan seluruh komponen warga harus membangun komunikasi, koordinasi, komitmen, kooperative dan konsisten dalam melawan wabah bahaya narkoba secara bersama-sama.

"Jangan sampai bangsa ini menjadi bangsa yang tengkleng nantinya akibat bahaya narkoba," demikian pungkas Panglima Yatim Rafiq.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini