ACEH
TIMUR - Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Aceh Timur menggelar
acara silaturrahmi pemuda antar generasi. Kegiatan yang disusun dalam bentuk
diskusi interaktif tersebut berhasil melahirkan beberapa rekomendasi terkait
pembangunan Aceh Timur kedepan.
Acara yang bertemakan “sinergitas
dan akselerasi pembangunan Aceh Timur, fokus menuju perekonomian daerah yang
berkualitas, aman, mandiri dan sejahtera” dilaksanakan di Espresso Caffee,
Sabtu (01/07/2017).
Kegiatan tersebut dihadiri
oleh berbagai elemen pemuda dan mahasiswa, diantaranya Pengurus IPPAT Banda
Aceh, IGI Aceh Timur, IKMIR, IPMNUSDA, IPEMADA, IKMAS, Pegawai Pemerintah,
Anggota DPRK Aceh Timur, Para Wartawan, Elemen Partai, Pageyuban Mahasiswa
Kecamatan dan pengurus BEM dari beberapa kampus.
Koordinator KBM Aceh
Timur, Sopian, S.Pd menyebutkan, silaturrahmi pemuda antar generasi bertujuan
untuk mempersatukan semua tokoh pemuda dan mahasiswa Aceh Timur untuk
menciptakan sinergitas dan akselerasi pembangunan Aceh Timur.
Abdul Muthalib, S.T (ketua
umum IPPAT) Banda Aceh, dalam sambutannya menyampaikan permintaan kepada
pemerintah Aceh Timur agar tidak membedakan antara santri dan mahasiswa.
"Semua jenjang
pendidikan itu sama, tidak ada yang beda. Pembangunan Kabupaten Aceh Timur hari
ini sangat berketergantungan pada pendidikan," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan
bahwa pemuda antar generasi juga menyoroti terkait isu penerimaan tenaga kerja
di PT Medco E&P Malaka (Blok A) Aceh Timur yang selama ini tidak mengutamakan
putra daerah. Bahkan salah satu peserta membeberkan bahwa adanya permainan
rekom yang dilakukan oleh oknum pejabat Aceh Timur.
Kemudian, pemuda antar
generasi juga menilai anggota DPRA Dapil Aceh Timur selama ini tidak bekerja
maksimal untuk memperjuangkan pembangunan di daerah pemilihannya.
"Seharusnya DPRA
Dapil Aceh Timur bersatu memperjuangkan pembangunan jangka panjang , bukan
asal-asalan. Dana aspirasi dewan yang begitu banyak selama ini tidak terarah
dan terkesan dewan hanya melakukan pencitraan" himbaunya.
"Kami berharap kepada
Bupati terpilih, jangan asal menaruh SKPK karena itu sangat berpengaruh
terhadap kemajuan Aceh Timur. yang kedua, kepala SKPK harus bertempat tinggal
di Aceh Timur supaya memudahkan pelayanan masyarakat" harapnya.
Dipenghujung acara, Samsul
Akbar, SE (wakil ketua DPRK Aceh Timur) menyebutkan, masih banyak yang harus
dibenahi di Aceh Timur. Pertama, pembangunan fisik dan sosial kemasyarakatan
harus proposional dan jangka panjang.
Kedua, pendidikan dan
pengembangan ekonomi kreatif lebih diutamakan guna untuk mendongkrak
peningkatan pendapatan anggaran daerah (PAD), ketiga, semua elemen dilibatkan
untuk mewujud sinergitas dan bertanggung jawab terhadap kemajuan Aceh Timur.[Rls]