ACEH SELATAN - Nama Kopda
Wahyu tidak asing lagi di kalangan masyarakat Kecamatan Sawang, tidak
terkecuali di desa binaanya maupun desa lainnya.
Masyarakat mengenal Kopda
Wahyu Yasin karena ramah tamah, sopan santun dan mampu menjadi solusi dalam
menyelesaikan permasalahan sosial kehidupan masyarakat desa.
Kopda Wahyu Yasin sering
hadir di setiap acara baik dalam forum resmi maupun disaat warga sedang
berkumpul berkomunikasi sosial di warung kopi maupun di sawah.
Pantauan LintasAtjeh.com, Kamis
(27/07/2017), tampak berkumpul beberapa orang petani yang sedang beristirahat
melepas lelah di pematang sawah dan Kopda Wahyu Yasin terlihat berinteraksi
menghibur warga Desa Trieng Meduro Baroh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan.
Yatmiadi (37) warga Desa
Sikulat sekaligus PPL Panton Luas Kecamatan Sawang kepada LintasAtjeh.com
mengatakan bahwa Kopda Wahyu Yasin Dekat dengan semua elemen masyarakat.
"Bukan hanya di desa
binaanya, pak wahyu bisa bergaul dengan semua orang, mulai dari yang tua sampai
anak - anak sekalipun, coba aja bapak tanya sama warga lain," ungkap
Yatmiadi.
Hal senada disampaikan Sofyan
(53) mewakili Warga Desa Trieng Meuduro baroh. Ia juga menyampaikan bahwa
walaupun bukan desa binaannya Kopda Wahyu, warga desa tersebut tetap akrab
dengan beliau.
"Kami merasa nyaman
dan lepas kalau bicara dengan Pak Wahyu, orangnya pun bertanggungjawab
menyelesaikan masalah, ngomong bahasa aceh juga sudah lancar walaupun beliau
wong jowo," ucapnya berseloroh.
Sementara itu, Kopda Wahyu
Babinsa Koramil 04/Sawang saat ditemui LintasAtjeh.com mengungkapkan sikapnya
yang begitu akrab dengan masyarakat.
"Saya berprinsip, TNI
ini lahir dari rakyat dan akan kembali ke rakyat, baju saya saja yang berbeda
karena loreng, namun apapun yang saya lakukan adalah untuk kebaikan dan
TNI/Babinsa digaji untuk melindungi rakyat serta harus hadir di tengah - tengah
masyarakat," terang Wahyu.
Selain itu, lanjut Kopda
Wahyu, masyarakat sangat berharap kepada Babinsa dan Babinkantibmas menjadi
tempat sandaran warga dikala ada persoalan sekecil apapun.
"Kita jangan sampai
memeras masyarakat dan mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat, kalau
kita baik tidak perlu minta, malah di tawarkan bahkan diantar ke rumah kalau
mereka ada rejeki hasil alamnya," tutup Kopda Wahyu Yasin.[Red]