IST |
BENGKALIS -
Ditengah himpitan ekonomi yang semakin sulit, para orang tua murid baru di SMPN
2 Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau harus merogoh saku sebesar
1.400.000 rupiah untuk biaya jahit baju sekolah kepada tukang jahit yang telah
ditunjuk langsung oleh pihak sekolah. Diduga antara sekolah dengan tukang jahit
yang ditunjuk melakukan kerjasama untuk meraup keuntungan, Kamis(29/06/2017).
Pantauan awak media
di lapangan, Kamis (29/06/2017) sekira pukul 8.30 WIB, terlihat para ibu-ibu yang
ramai mendatangi salah satu warnet yang ada di Suriname Kecamatan Pinggir
dengan maksud ingin membayar uang jahit baju anak mereka yang sudah diterima
untuk sekolah di SMPN 2 Mandau.
Salah seorang wali murid
yang tidak ingin disebutkan namanya saat dikonfirmasi awak media ditengah
keramaian mengatakan bahwa mereka datang ke tempat tukang jahit ini untuk
melunasi uang seragam sekolah.
"Kedatangan kami pun
kemari untuk membayar uang jahit baju sekolah di SMPN 2 Mandau dan itupun atas
petunjuk dari pihak sekolah untuk penjahitan baju sekolah kepada tukang jahit
ini” ujarnya.
"Jika pembayaran uang
baju ini tidak lunas, maka kami pun
tidak mendapat kwitansi dari tukang jahit. Jika kami tidak memegang kwitansi
lunas maka kami saat mendaftar ulang anak tidak boleh pak dan dinyatakan
mengundurkan diri," akunya.
"Untuk pembayarannya
pun tidak boleh kurang ataupun dicicil dan harus bayar lunas Rp. 1.400.000,-
(satu juta empat ratus ribu rupiah),” jelas ibu tersebut dengan nada sedih.
"Kami berharap dalam
hal ini pihak sekolah ataupun tukang jahit harus teloransi la, karena situasi
kondisi saat ini yang susah, apalagi pasca usai lebaran. Mengertilah dengan
kondisi ini," himbau wali murid dengan nada kesal.
Menanggapi hal tersebut Kepala Sekolah SMPN 2 Kecamatan Mandau, Kabupaten Engkalis, Provinsi Riau, Derita, S.Pd, ketika dikonfirmasi awak media melalui sabungan seluler ke nomor pribadinya belum
ada jawaban sampai berita ini diturunkan.[Rls]