ACEH TAMIANG -
Bertobatlah! Itulah ungkapan yang sangat pantas disampaikan oleh semua pihak
kepada Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Kadisparpora) Pemkab Aceh
Tamiang, Syahri SP, beserta sejumlah oknum bawahannya, termasuk kepala oknum
Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga (Kabid Pora), bernama M. Iskandar.
Demikian ungkap seorang
aktivis yang selama ini sering menggelar aksi demo 'menentang' ketidakadilan di
Kabupaten Aceh Tamiang, Haprizal Rozi S.Sos, kepada LintasAtjeh.com, Rabu
(14/06/2017).
Menurut Rozi, salah satu
oknum bawahan Syahri yang terindikasi banyak melakukan kejahatan penyalahgunaan
wewenang (korupsi) adalah Kabid Pora, M. Iskandar. Salah satu dugaan kejahatan
dirinya yang harus diungkapkan ke publik, yakni terkait dugaan tentang perilaku
tidak transparan yang dilakukan Iskandar dalam hal penyaluran dana pembinaan
para atlet Aceh Tamiang yang dialokasikan oleh Dispora Provinsi Aceh.
Dengan khas bahasa yang
blak-blakkan, sang orator, Rozi, menerangkan bahwa semenjak tahun 2015 lalu,
sejumlah atlet dari cabang olah raga (cabor) karate mendapatkan dana pembinaan
dari Dispora Provinsi Aceh. Kemudian pada tahun 2016, selain beberapa atlet
cabor karate, juga ada beberapa atlet cabor volly ball yang juga mendapatkan
dana yang sama. Namun ditengarai, selama ini Iskandar tidak bersikap
transparan, bahkan terindikasi melakukan manipulasi (poklek) tehadap anggaran
tersebut.
Terangnya lagi, selama ini
pernah terendus kabar bahwa dana pembinaan para atlet cabor karate untuk
kegiatan track out terindikasi tidak transparan, bahkan ada informasi dana
tersebut tidak disalurkan, tanpa ada keterangan yang jelas. Selain itu,
baru-baru ini juga beredar informasi tentang adanya pemotongan uang saku para
atlet cabor karate, dan saat dipertanyakan oleh pihak pelatih, Iskandar
berdalih bahwa pemotongan tersebut dilakukan oleh kepala dinas, Syahri.
"Sudahlah Iskandar,
dan sadarlah bahwa Disparpora Pemkab Aceh Tamiang sedang sakit dengan kondisi
yang diduga sudah pada tahap kronis. Tolong berusahalah belajar untuk menjadi
pejabat yang tau diri serta berani menjalankan tugas secara benar. Walau tidak
banyak bersuara secara lantang, namun yakinlah bahwa masyarakat Tamiang sangat
mendambakan para ASN yang mengerti tupoksinya. Saya minta kepada Iskandar agar
berani memberi penjelasan secara kepada publik tentang permasalahan dana
pembinaan para atlet cabor karate serta volly ball yang anggarannya bersumber
dari Dispora Provinsi Aceh. Sadarlah bahwa anda adalah Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang harus bekerja dengan berlandaskan regulasi, bukan pemain sulap yang
kerap kami tonton di telivisi," tutup Haprizal Rozi S.Sos.[Zf]