SUBULUSSALAM
- Sebanyak
18 orang perangkat Gampong Lae Motong, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam
serentak mengundurkan diri dari jabatannya.
Alasan mereka mengundurkan diri karena Penjabat (Pj) Geuchik, Nasrul Padang
yang baru dilantik pada 31Mei 2017 lalu memberhentikan bendahara gampong yang
dinilai tanpa alasan yang jelas.
"Kami tidak terima
dan merasa kecewa atas pemberhentian bendahara gampong oleh geuchik hanya dengan
alasan karena tidak sejalan. Bagaimana dia (Geuchik) menilai tidak sejalan
sementara dia baru seminggu dilantik dan langsung ambil sikap memberhentikan?" kata Kepala Dusun, Nurdin Cibro
kepada LintasAtjeh.com
saat mendatangi kantor YARA, Jalan Malikulsaleh, Jumat (09/06/2017).
“Tak
hanya itu, tuduhan juga dilontarkan geuchik itu kepada bendahara gampong,
Firman Situmorang bahwa warung milik Firman disebut sebagai tempat posko salah
satu bakal calon kepala gampong disana. Namanya juga warung kopi pasti banyak orang setiap malam datang, lalu apakah
itu pantas disebut posko? Jadi alasan itu tidak masuk akal," sambungnya.
Kemudian Firman juga mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu dia didatangi geuchik di rumahnya dan
menyampaikan pemberhentian dirinya dari bendahara. Meski demikian, Firman
mengaku tidak mempermesalahkan karena itu hak prerogratif geuchik.
“Tapi,
alasan pemberhentian itu tidak bisa diterima karena dinilai syarat
kepentingan. Namanya warung pasti banyak orang datang dan itu juga mata pencarian
saya," sebut
Firman.
Perangkat lainnya, Lukman selaku imam masjid disana juga mengatakan hal yang sama. Menurut Lukman, dirinya ikut mengundurkan diri karena kecewa atas sikap geuchik yang semena-mena memberhentikan bendahara gampong tanpa alasan yang jelas.
Perangkat lainnya, Lukman selaku imam masjid disana juga mengatakan hal yang sama. Menurut Lukman, dirinya ikut mengundurkan diri karena kecewa atas sikap geuchik yang semena-mena memberhentikan bendahara gampong tanpa alasan yang jelas.
"Jadi kita sepakat mengundurkan diri karena dituding yang tidak-tidak," aku Lukman.[Alim]