ACEH BESAR – Pemerintah
Kabupaten Aceh Besar menggelar peringatan Hari Lahirnya Pancasila ke-72 tahun
2017 di Lapangan Sepakbola Gampong Lubok Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Kamis
(1/6/2017).
Acara
dihadiri oleh Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi, para kepala SKPK, para
camat, pengurus OKP, dan para PNS jajaran Pemkab Aceh Besar.
Dalam
kegiatan itu, ditunjuk sebagai komandan upacara Ikhsan, SE (Kasubbag Protokol
Pemkab Aceh Besar), sedangkan Wabup Aceh Besar Dr. H. Syamsulrizal M.Kes
bertindak selaku inspektur upacara.
Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wabup
Aceh Besar Dr. Syamsulrizal M.Kes menyatakan, upacara peringatan Hari Lahir
Pancasilan diharapkan makin meneguhkan komitmen kita bersama agar lebih
mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai
dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Oleh
karena itu, ia mengajak peran aktif para ulama, tokoh masyarakat pendidik,
pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI/Polri, serta
seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan
Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, materi pendidikan,
fokus pemberitaan, dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman
dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
“Pengentasan
kemiskinan, pemerataan kesejahteraan, dan berbagai program lainnya menjadi
bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila,” tandasnya.
Kepala
Badan Kesbangpol Aceh Besar, Drs. TM Nur, MM menambahkan, peringatan Hari Lahir
Pancasila ke-72 tahun 2017 itu dihadiri para pejabat Aceh Besar, PNS jajaran
Pemkab, OKP, dan tokoh-tokoh masyarakat. Walaupun berlangsung sederhana dan
dalam kondisi umat Islam melaksanakan ibadan puasa di bulan Ramadhan 1438 H,
namun upacara tersebut berlangsung khidmat, sukses dan lancar.
“Tidak
ada pilihan lain kecuali kita harus bahu-membahu menggapi cita-cita bangsa
sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain, kecuali seluruh anak bangsa
harus menyatukan hati, pikiran, dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan.
Tidak ada pilihan lain, kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa
yang santun, berjiwa gotong-royong dan toleran,” himbaunya.
“Tidak
ada pilihan lain, kecuali kita harus menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang
adil, makmur dan bermartabat di mata internasional,” imbuhnya.
Namun
demikian, sambungnya, kita juga diminta selalu waspada terhadap bentuk
pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti
bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang
anti-Pancasila, anti-UUD 1945, anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika.
Pemerintah
pasti akan bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang
jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia. Dalam kesempatan itu, diminta
kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga perdamaian, persatuan
dan persaudaraan di antara kita.
“Mari
kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling
membantu untuk kepentingan bangsa,” ujarnya.
“Mari
kita saling bahu-membahu dan bergotong royong demi kemajuan bangsa Indonesia,”
katanya.[DW]