ACEH SELATAN - Dalam
Rangka memperingati hari lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang ditetapkan
pemerintah melalui Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2016, Kodim 0107/Aceh
Selatan menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan dan outbond yang dikemas dalam
kegiatan "Pekan Pancasila", bertempat di Makodim 0107/Asel, Gampong
Lhok Bengkuang Barat, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu
(10/06/2017), sekitar pukul 16.30 WIB.
Kegiatan pekan pancasila
tersebut diikuti oleh 130 orang siswa/siswi SLTA sederajat dari seluruh
Kecamatan se-Kabupaten Aceh Selatan serta 13 orang pendamping dari Koramil
jajaran Kodim 0107/Asel.
Sebelum memasuki acara
inti dari sejumlah rangkaian kegiatan, pembacaan ayat suci Al Quran dilantunkan
Pelda Busra sebagai petanda acara dimulai kemudian dilanjutkan Shalawat Badar
dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Selanjutnya, Dandim
0107/Aceh Selatan Letkol Kav Hary Mulyanto menyampaikan kata sambutan sekaligus
membuka acara Pekan Pancasila dan Outbond.
Dalam sambutannya Dandim
menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta yang sudah berhadir
serta memberikan beberapa arahan dan petunjuk terkait pelaksanaan kegiatan
pekan pancasila yaitu wawasan kebangsaan dan outbond.
"Kita selenggarakan
acara ini agar generasi muda dapat mengenal kembali dan membekali ideologi
pancasila yang selama ini sudah mulai menurun, memupuk rasa persatuan dan cinta
tanah air," jelas Dandim.
Hakikat pancasila adalah
jiwa dan kepribadian bangsa indonesia, pemersatu dan perjanjian luhur bangsa.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus berpedoman pada 4 (empat)
konsensus dasar bangsa indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka
Tunggal Ika.
"Tidak mengambil
bahasa melayu, jawa, batak krn indonesia memiliki keseragaman, walaupun berbeda
tetap satu, sehingga para pendahulu menciptakan pancasila sebagai jiwa dan
kepribadian bangsa agar bersatu padu," lanjut Dandim.
Pada akhir acara pembukaan
dan pemberian materi wawasan kebangsaan kepada siswa/siswi SLTA, Dandim memberi
penekanan yang harus di waspadai adalah gejala (fenomena) menurunnya nilai
nilai pancasila.
"Artinya masyarakat
kita sudah banyak mengabaikan nilai pancasila dalam pengamalannya bahkan anak
SMU pun sekarang sangat memprihatinkan, tawuran dimana-mana, terlebih di pusat
Ibu Kota Jakarta," tegas Dandim.
Dandim menambahkan, bukan
hanya kasus tawuran anak SMU, korupsi merajalela, pembunuhan, narkoba serta
provokasi yang menimbulkan perpecahan pun sangat marak, ini menandakan
terkikisnya moral, fenomena menurunnya nilai-nilai pancasila sudah terjadi
didalam kehidupan masyarakat.
"Pahami dan terapkan
nilai nilai kebangsaan yg bersumber dari pancasila, yang merupakan wujud
kesadaran kebangsaan indonesia yg segar dan kuat. Nilai religius, nilai
kekeluargaan, nilai keselarasan , nilai kerakyatan dan keadilan," tutup
Dandim.
Usai menerima sosialisasi
wawasan kebangsaan, para peserta melanjutkan kegiatan Outbond yang sudah
disiapkan oleh panitia di lapangan hitam Makodim 0107/Asel.[Red]