ACEH TAMIANG - Hari Kebangkitan Nasional
(Harkitnas) merupakan peristiwa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan
nasionalisme diikuti dengan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik
Indonesia. Selama masa penjajahan semangat kebangkitan nasional tidak pernah
muncul hingga berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Organisasi Boedi Oetomo
yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. R. Sutomo dan para mahasiswa
STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yaitu Goenawan
Mangoenkoesoemo dan Soeraji serta digagas oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo
seiring waktu Boedi Oetomo yang kemudian seiring waktu menjadi cikal bakal
gerakan yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia.
Karena menjadi pelopor
bagi lahirnya berbagai organisasi kebangsaan lainnya di Indonesia, maka tanggal
berdirinya Organisasi Boedi Oetomo, yakni 20 Mei ditetapkan sebagai Hari
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ditandai dengan semangat bangkitnya
kembali rasa persatuan dan kesatuan, bangkitnya rasa Bhineka Tunggal Ika dan
bangkitnya rakyat dari keterpurukan.
Didasari oleh semangat
berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 lalu, maka peringatan Hari
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 109, tahun 2017, bertujuan kuatkan semangat
kebangsaan, dengan mengusung tema "Pemerataan Pembangunan Indonesia yang
Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional", dengan harapan bangsa
Indonesia semakin maju kedepan.
Lain halnya dengan
pelaksanaan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-109
yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, di lapangan
tribun komplek kantor bupati setempat, Senin (22/05/2017). Pasalnya, upacara
yang dipimpin oleh Wakil Bupati Aceh Tamiang, Drs Iskandar Zulkarnain MAP,
terkesan 'kurang' menampakkan gairah untuk memperkuatkan semangat kebangsaan.
Ironisnya, di lapangan
tempat pelaksanaan upacara, yakni di lapangan tribun komplek kantor Bupati Aceh
Tamiang tampak terpajang baliho besar terkait peringantan Hari Pendidikan
Nasional (Harkitnas) tahun 2017, sedangkan ucapan peringatan Hari Kebangkitan
Nasional (Harkitnas) ke-109 hanya terpajang satu spanduk kecil saja.[Zf]