Daniel A. Wahab bersama Manager PLN Banda Aceh |
BANDA
ACEH
- Wakil Ketua Komisi B DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab mengungkapkan rasa
kecewa dan kekesalannya atas kinerja PLN Area Banda Aceh. Pasalnya, selama
bulan ramadhan ini, PLN tidak bisa memberikan pelayanan terbaiknya untuk
masyarakat khususnya warga Banda Aceh. Bahkan PLN bekerja layaknya ‘Cakap Tak
Serupa Bikin’.
Hal tersebut disampaikan
Daniel Abdul Wahab kepada LintasAtjeh.com, di Banda Aceh, Selasa (30/05/2017),
menyikapi pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN.
Kata dia, bagaimana tidak
cakap tak serupa bikin? Pada tanggal 17 Mei 2017 lalu, saya melakukan audiensi
ke Manager PLN Area Banda Aceh agar PLN menyiapkan diri dan mendeteksi dari
sekarang untuk menghadapi bulan suci ramadhan dan kita minta tidak ada
pemadaman agar warga nyaman beribadah.
“Janji Manager PLN Banda
Aceh beberapa waktu lalu, menyatakan siap melayani warga untuk mengupayakan
semaksimal mungkin agar lampu tidak padam di bulan suci ramadhan. Tapi nyatanya
begini!” kesalnya.
Masih kata dia, masyarakat
sangat kecewa kepada pihak PLN karena tidak komitmen atas apa yang dijanjikannya.
Sikap PLN yang mematikan listrik saat ramadhan adalah perbuatan yang tidak bisa
ditolerir apalagi dengan dalih macam-macam.
“Kita merasa kecewa dengan
sikap PLN mematikan lampu di Kota Banda Aceh menjelang buka puasa, tarwih, dan saur.
Kami sangat kesal karena mereka sudah sampaikan komitmennya untuk tidak mematikan
lampu. Ini namanya pembohongan publik,” sindirnya kecewa.
Lanjut dia, heran dengan sikap
PLN kalau warga terlambat bayar langsung dipotong listrik tanpa ada toleransi,
seenaknya saja diputuskan bahkan dikasih denda yang memberatkan. Tetapi kenapa mereka
seenaknya mematikan lampu tanpa ada kompensasi apapun kepada warga. Kita sangat
kecewa selaku wakil rakyat yang terus menurus rakyat dikorbankan.
“Masyarakat sekarang sudah
hidup di tahun 2017 sudah masuk tahun millenium ke 3 tapi listrik saja tidak
beres. Sedangkan orang lain berbicara sudah ke langit dan ke bulan, listrik saja
nggak becus, aneh negara ini,” ketusnya lagi.
“Coba pikir, rakyat telat
bayar langsung di denda dan diputusin seenaknya tanpa kompromi tapi PLN dengan
mudah saja mematikan listrik. Gara-gara itu, berapa banyak kerugian warga misalkan
peralatan elektronik yang rusak dan lain-lain. Siapa yang tanggung? Mikir!” tandas
Daniel Abdul Wahab.[Red]