LANGSA -
Kodim 0104/Aceh Timur Gelar Komunikasi Sosial (Komsos) bersama Aparatur
Pemerintahan (APEM) di tiga kabupaten/kota wilayah binaannya yang diselenggarakan
di Aula Garasi Makodim, Selasa (23/05/2017).
Acara yang dihadiri oleh
Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto, SIK, Kapolres Kota Langsa AKBP H.
Iskandar ZA, SIK, Kapolres Aceh Tamiang yang diwakili oleh Kapolsek AKP Mahram,
Bupati Acah Timur yang diwakili oleh Asisten III Setdakab Safrizal, SH,
Walikota Langsa yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Syahrul Thaib,
Bupati Aceh Tamiang yang diwakili oleh Ketua MPU H. Ilyas Mustawa, Ketua DPR
Kota Langsa Burhansyah, SH, unsur Forkopimda dan SKPK di tiga kabupaten/kota
wilayah binaan Kodim 0104/Atim.
Komandan Kodim 0104/Atim
Letnan Kolonel Inf Amril Haris Isya Siregar, SE dalam kata sambut menyampaikan
bahwa sejak dilibatkannya TNI pada program Swasembada Pangan melalui kerjasama
dengan Kementerian Pertanian (Kementan) 2015 lalu, Indonesia telah mengalami
kenaikan hasil produksi pangan yang sangat signifikan khususnya dalam
memproduksi Beras yang merupakan makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia.
Hal ini membawa dampak yang begitu positif bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Peningkatan produksi yang
terus dan semakin berlanjut ini, diharapkan dapat membawa perubahan besar
sehingga Negara Indonesia bisa menjadi salah satu Negara pengexspor beras bukan
lagi sebagai penerima Impor dari Negara lain,” tegas Dandim.
Sambung Dandim, berkaitan
dengan Ketahanan Pangan yang semakin digencarkan oleh Pemerintah, program cetak
sawah guna menambah hasil produksi yang dilakukan disetiap daerah diseluruh
Indonesia hendaknya mendapatkan apresiasi yang besar bagi Rakyat Indonesia.
Dalam hal ini, kita sebagai Aparatur Pemerintahan di Wilayah harus saling
bersinergi dan saling bahu-membahu untuk membantu menyukseskan Swasembada
Pangan yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap Ketahanan Wilayah.
Kapolres Aceh Timur dalam
sambutannya mengatakan bahwa wilayah yang kuat pertahanannya adalah wilayah yang
mencukupi produksi pangannya. Namun, ia sangat menyayangkan karena di wilayah
hukum Polres Aceh Timur masih sering didapati peredaran Bawang Ilegal yang
didatangkan dari Negara luar seperti Malaysia melalui jalur perairan Aceh.
Persoalan ini tentunya dipicu karena produksi bawang di Negara ini masih
tergolong rendah sehingga berdampak terhadap mahalnya harga penjualan bawang nasional
dan mengundang oknum-oknum yang tidak bertanggung-jawab untuk menyelundupkan
bawang ke Negara Indonesia.
“Untuk itu mari kita
menghimbau dan saling mengingatkan masyarakat khususnya di wilayah binaan Kodim
0104/Atim agar memanfaatkan program cetak sawah yang dicanangkan oleh
Pemerintah Indonesia terhadap Swasembada Pangan agar persoalan ini tidak terus
berlanjut. Kesemua ini tidak akan terlaksana tanpa adanya campur tangan unsur
Forkopimda dan SKPK dimasing-masing daerah,” papar AKBP Rudi Purwiyanto.
Ketua DPR Kota Langsa
Burhansyah, SH dalam pidatonya mengatakan bahwa, peredaran Narkoba yang marak
terjadi dilingkungan remaja tiga kabupaten/kota juga merupakan salah satu
ancaman yang perlu diwaspadai khususnya dalam pertahanan wilayah. Ia meminta
agar TNI dalam hal ini Kodim 0104/Atim ikut serta dalam percepatan
pemberantasan penyakit masyarakat tersebut agar masa depan generasi penurus
bangsa ini dapat terselamatkan.
“Meski Polri mempunyai
peranan yang besar dalam pemberantasan Narkoba hingga saat ini, namun setelah
melihat peranan TNI dalam menyelesaikan masalah yang belakangan diketahui ikut
menggiring penyelesaian masalah penistaan agama Islam yang dilakukan oleh salah
satu warga Tionghoa Kota Langsa beberapa waktu lalu, ia merasa yakin bahwa
keikutsertaan TNI-Polri secara bersama-sama akan semakin mempercepat proses
penanganannya,” ujar Ketua DPRK Langsa tersebut.
Sementara itu, Kapolres
Langsa AKBP H. Iskandar ZA, SIK dalam sambutannya mengatakan bahwa TNI-Polri merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. TNI-Polri selalu bersinergi dalam
mengatasi persoalan yang dapat mengancam keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
“Ibaratkan sebuah Rumah,
"TNI adalah pagar diluar dan Polri adalah pagar didalam,” ujar AKBP
Iskandar.
"Jika pagar luar
tidak ada, orang-orang yang tidak bertanggung jawab tentunya akan dengan mudah
dapat menerobos kedalam rumah. Begitu juga Unsur Forkopimda dan SKPK yang
merupakan perabotan dan rakyat yang dikiaskan adalah isi dari rumah tersebut,”
imbuhnya.
“Tanpa adanya keselarasan
antara satu dengan yang lainnya termasuk dengan TNI-Polri yang merupakan unsur
pagar maka tidak akan tercipta keindahan sehingga membuat Isi didalam rumah
merasa tidak nyaman dan tidak betah berada didalamnya. Untuk itu mari kita
bersama-sama berupaya menciptakan dan mempertahankan kenyamanan bagi masyarakat
dengan bekerja sebaik dan semaksimal mungkin sesuai dengan jalur masing-masing,”
pungkas Kapolres Langsa.[Mahfud]