-->

Akibat Dibangun Rumah, Areal Persawahan Menyusut

02 Mei, 2017, 17.30 WIB Last Updated 2017-05-02T22:12:52Z
ABDYA - Banyaknya masyarakat yang memanfaatkan areal persawaan untuk membangun rumah di kawasan sawah produktif di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) semakin mengkawatirkan Pasalnya luas areal persawahan yang telah ditetapkan pemerintah terus mengalami penyusutan.

"Jika ini terus dibiarkan areal sawah dibangun rumah bukan tidak mungkin dalam dua tahun kedepan dipastiakan luas areal persawaan yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya terus mengalami penyusutan,'' sebut Suwandi (43) warga Kecamatan Blangpidie kepada LintasAtjeh.com, Selasa (02/05/2017), di Blangpidie.

Lanjutnya, maraknya pembangunan pemukiman diareal persawahan tidak hanya terjadi di Kecamatan Blangpidie tetapi di semua wilayah di Abdya. Itu semua dikarenakan beberapa faktor, salah satunya banyaknya pembangunan infrastruktur jalan yang dibangun di areal persawahan.

"Selain itu, mungkin juga memang sudah menjadi kebutuhan membuat rumah," ujarnya.

Dengan dibangunnya jalan ditengah persawahan itu, sambung Suwandi, mengakibatkan banyak warga yang menjual tanah persawahannya untuk dijadikan perumahan apalagi areal persawahan yang dekat dengan permukiman penduduk.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Ir. Muslim, M.Si, menjelaskan, penyempitan lahan persawahan merupakan dilema kehidupan yang penduduknya terus bertambah.

"Satu sisi penduduk dari tahun ketahun terus bertambah sementara areal lahan tidak bertambah, apalagi di Abdya lahan memang sudah terbatas," sebut Muslim.

Disamping itu, sambung Muslim, aturan tentang penggunaan lahan sulit ditertibkan karena ada hak pribadi, sehingga sanksi alih fungsi lahan sulit untuk ditegakkan.

"Dari sisi pertanian alih fungsi lahan sawah merupakan ancaman terhadap berkurangnya lahan sawah produktif, kesempatan berusaha dan lapangan kerja, berkurangnya produksi padi sekaligus tantangan," pungkasnya.[ADI S]
Komentar

Tampilkan

Terkini