PIDIE - Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC) Partner of Save The Children bersama Pemerintahan Kabupaten Pidie Jaya yang dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan kegiatan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 April 2017, bertempat di lapangan bola kaki/alun-alun Kota Meureudu, mulai jam 08.00 pagi hingga selesai.
Kegiatan melibatkan 2000 peserta akan dihadiri oleh Bupati Pidie Jaya, wakil bupati, dan semua pejabat teras Kabupaten Pidie Jaya. Sesuai Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disahkan.
Undang-Undang tersebut adalah perangkat hukum pertama yang merubah paradigma penanggulangan bencana dari responsive ke preventif (pengelolaan risiko bencana). Karena itu, dalam rangka memperingati 10 tahun lahirnya Undang-Undang tersebut, maka YSTC bersama pemerintah Pidie Jaya yang diinisiasi oleh BPBD Pidie Jaya dan diikuti oleh instansi Jajaran TNI/POLRI, Dinas Pendidikan, Kementrian Agama, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Kantor Pemerintah Daerah, Camat Meureudu, Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan, Madrasah di lingkungan Kanwil Agama, Palang Merah Indonesia Pidie Jaya, RAPI, FORSMAB Pidie Jaya, masyarakat desa sekitar, dll.
Sementara itu, gladi resik sudah dilaksanakan pada hari Minggu sebagai bagian persiapan acara besok. Tujuan dari gladi ini adalah sebagai latihan kesiapsigaan dengan melaksanakan evakuasi mandiri, uji sirene peringatan dini, dan uji shelter yang sesuai ancaman masing-masing yang sudah disipakan masing-masing tim terlibat.
Adapun tujuan penyelenggaraan HKBN ini, DR. Muslem Daud, M.Ed Pimpinan YSTC Pijay yang didampingi Imran MA selaku Koordinator Program Pendidikan beserta stafnya Muhammad Ikbal, mengatakan bahwa HKBN ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan kita semua tentang bahaya yang mungkin kembali kita hadapi, layaknya gempa beberapa waktu lalu. Dengan adanya simulasi gladi resik pada hari ini dan simulasi keadaan darurat akan dilakukan besok, maka risiko bencana yang kita hadapi dapat kita minimalisir hendaknya.
"Kenapa? Karena kita sudah lebih waspada dan arena kita lebih siap. Kedepan kita harapkan peringatan HKBN ini dapat menjadi agenda tahunan sehingga kita semua tetap waspada dan tidak panik ketika bencana datang," pungkas Daud, yang juga Manager Save the Children untuk Program Pendidikan paska Tsunami 2004 lalu.[Rls]