LHOKSEUMAWE - Program Studi Sosiologi Fisip Universitas
Malikussaleh bekerjasama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Payau Kementerian
Kelautan dan Perikanan Ujoeng Batee Banda Aceh melakukan tebar benih udang
windu di Gampong Ujoeng Pacu, Kota Lhokseumawe, Kamis (30/03/2017) lalu.
Tebar benih perdana yang
dilakukan secara bersama-sama antara civitas akademika Program Studi Sosiologi,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Rektor Universitas Malikusaleh, Pimpinan Balai Perikanan Budidaya Air Payau
Kementerian Kelautan dan Perikanan Ujoeng Batee, Banda Aceh dengan masyarakat
petani tambak Ujoeng Pacu ini dilakukan pada lahan seluas 70 hektar. Jumlah
benih udang windu yang ditebar sebanyak
2,5 juta ekor.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang digagas oleh program studi sosiologi FISIP
Universitas Malikussaleh. Hal ini merupakan untaian lanjutan dari proses
pemberdayaan yang telah dimulai sejak
2016," demikian disampaikan Ketua Program
Studi Sosiologi FISIP Unimal, Dr.
Nirzalin, M.S, dalam rilisnya kepada LintasAtjeh.com, Minggu (02/04/2017).
Kata dia, pada tahun lalu, program studi sosiologi dengan menghadirkan para
pakar di bidang perikanan khususnya udang windu telah melakukan pengayaan
pengetahuan para petani tambak Ujoeng Pacu melalui pelatihan-pelatihan
pembudidayaan udang windu yang baik dan menguntungkan.
"Maka setelah dirasakan
kompetensi para petani Ujoeng Pacu memadai dengan bantuan dari pihak Balai
Perikanan Budidaya Air Payau Kementerian Kelautan dan perikanan Ujoeng Batee
Banda Aceh pada tanggal 30 Maret 2017, benih udang windupun ditebar. Pasca
penebaran benih program pemberdayaan ekonomi petani tambak Ujoeng Pacu
berikutnya adalah meningkatkan kompetensi petani tambak dalam memasarkan produk,
sehingga panen yang dihasilkan dapat memperoleh keuntungan yang optimal," tandas dia.
Sasaran
akhir dari proses pemberdayaan yang digagas oleh program studi Sosiologi FISIP
Universitas Malikussaleh ini, sebut dia, adalah terciptanya stabilitas kesejahteraan
ekonomi para petani tambak Gampong Ujoeng Pacu sehingga mereka berkemandirian
secara ekonomi.
"Mandiri secara ekonomi merupakan kunci dari tumbuh suburnya
peradaban, stabilitas sosial-politik dan rendahnya tindak kriminal dalam
masyarakat. Karena itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat saat ini menjadi isu
global untuk mengatasi tidak hanya kesenjangan sosial-ekonomi tetapi juga dalam
mewujudkan tatanan sosial yang stabil,
tertib dan damai," terangnya lagi.
Selain
itu, sambung dia, sebagai langkah konstruktif dalam mengembangkan keilmuan sosial di Aceh
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh pada tahun 2017 ini juga membuka program
Magister (S2) Sosiologi.
"Sesuai dengan lingkaran fenomena sosial yang mengemuka
di Aceh dan keahlian tenaga pengajar yang berkualifikasi Doktor dan Profesor,
program Magister Sosiologi FISIP Universitas Malikussaleh memfokuskan
konsentrasi pada studi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, Pendidikan dan
Resolusi Konflik. Magister Sosiologi FISIP Universitas Malikussaleh ini
merupakan yang pertama dan utama di Aceh," terang Dr.
Nirzalin, M.S diakhir rilis.[Rls]