-->

Universitas Malikussaleh Tebar 2,5 Juta Benih Udang Windu

03 April, 2017, 00.49 WIB Last Updated 2017-04-02T17:49:04Z
LHOKSEUMAWE - Program Studi Sosiologi Fisip Universitas Malikussaleh bekerjasama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Payau Kementerian Kelautan dan Perikanan Ujoeng Batee Banda Aceh melakukan tebar benih udang windu di Gampong Ujoeng Pacu, Kota Lhokseumawe, Kamis (30/03/2017) lalu.

Tebar benih perdana yang dilakukan secara bersama-sama antara civitas akademika Program Studi Sosiologi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Rektor  Universitas Malikusaleh, Pimpinan  Balai Perikanan Budidaya Air Payau Kementerian Kelautan dan Perikanan Ujoeng Batee, Banda Aceh dengan masyarakat petani tambak Ujoeng Pacu ini dilakukan pada lahan seluas 70 hektar. Jumlah benih udang windu yang ditebar sebanyak  2,5  juta ekor.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang digagas oleh program studi sosiologi FISIP Universitas Malikussaleh. Hal ini merupakan untaian lanjutan dari proses pemberdayaan yang telah dimulai sejak  2016," demikian disampaikan Ketua Program Studi Sosiologi FISIP Unimal, Dr. Nirzalin, M.S, dalam rilisnya kepada LintasAtjeh.com, Minggu (02/04/2017).

Kata dia, pada tahun lalu, program studi sosiologi dengan menghadirkan para pakar di bidang perikanan khususnya udang windu telah melakukan pengayaan pengetahuan para petani tambak Ujoeng Pacu melalui pelatihan-pelatihan pembudidayaan udang windu yang baik dan menguntungkan. 

"Maka setelah dirasakan kompetensi para petani Ujoeng Pacu memadai dengan bantuan dari pihak Balai Perikanan Budidaya Air Payau Kementerian Kelautan dan perikanan Ujoeng Batee Banda Aceh pada tanggal 30 Maret 2017, benih udang windupun ditebar. Pasca penebaran benih program pemberdayaan ekonomi petani tambak Ujoeng Pacu berikutnya adalah meningkatkan kompetensi petani tambak dalam memasarkan produk, sehingga panen yang dihasilkan dapat memperoleh keuntungan yang optimal," tandas dia. 

Sasaran akhir dari proses pemberdayaan yang digagas oleh program studi Sosiologi FISIP Universitas Malikussaleh ini, sebut dia, adalah terciptanya stabilitas kesejahteraan ekonomi para petani tambak Gampong Ujoeng Pacu sehingga mereka berkemandirian secara ekonomi.

"Mandiri secara ekonomi merupakan kunci dari tumbuh suburnya peradaban, stabilitas sosial-politik dan rendahnya tindak kriminal dalam masyarakat. Karena itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat saat ini menjadi isu global untuk mengatasi tidak hanya kesenjangan sosial-ekonomi tetapi juga dalam mewujudkan tatanan sosial  yang stabil, tertib dan damai," terangnya lagi. 

Selain itu, sambung dia, sebagai langkah konstruktif dalam mengembangkan keilmuan sosial di Aceh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh  pada tahun 2017 ini juga membuka program Magister (S2) Sosiologi. 

"Sesuai dengan lingkaran fenomena sosial yang mengemuka di Aceh dan keahlian tenaga pengajar yang berkualifikasi Doktor dan Profesor, program Magister Sosiologi FISIP Universitas Malikussaleh memfokuskan konsentrasi pada studi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, Pendidikan dan Resolusi Konflik. Magister Sosiologi FISIP Universitas Malikussaleh ini merupakan yang pertama dan utama di Aceh," terang Dr. Nirzalin, M.S diakhir rilis.[Rls]  
Komentar

Tampilkan

Terkini