ACEH
SELATAN - Dewan Pengurus Cabang Persatuan Pewarta Warga
Indonesia (PPWI) Aceh Selatan, saat mengunjungi lokasi abrasi Gampong Siurai-Urai
dan Koto Indarung, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan, menilai pemerintah
harus segera mengambil langkah kongkrit menangani akses jalan yang terputus
akibat abrasi sungai Kluet.
Hal tersebut dikatakan Ketua DPC PPWI Aceh Selatan, Masridha, ST, melalui Sekretaris
PPWI Aceh Selatan, Ihsan Yunadi, S.Kom didampingi Wakil Sekretaris Faisal Ali,
Ketua Biro Hubungan Antar Lembaga Rahmatillah dan Koordinator PPWI Media Group
Aceh Ari Muzakki, Sabtu (29/04/2017).
Menurut Ihsan, amblasnya
badan jalan yang disebabkan abrasi sudah mengakibat seluruh sendi kehidupan di
dua gampong itu terganggu.
“Sebut saja sektor
pendidikan, jika jalan susah dilalui guru yang datang dari luar dua gampong itu
tidak bisa melintas sehingga anak-anak kadang tidak belajar atau hanya belajar
sebentar sungguh tidak maksimal. Ekonomi sudah jelas terganggu sebab warga
setempat seluruhnya menggantungkan hidup pada sektor pertanian sedangkan jika
jalan rusak hasil dari kebun warga dibeli dengan harga rendah karena para toke
harus mengeluarkan biaya tambahan untuk melangsir hasil tani warga,” jelas
Ihsan.
Dia berharap pemerintah
segera turun dan melakukan kajian dan memberikan solusi yang tepat bagi warga
karena setiap jengkal tanah dalam lingkup negeri ini berhak mendapat keadilan
dan merasakan kesejahteraan tidak terkecuali dua gampong di pedalaman Aceh
Selatan tersebut.
“Dalam hal ini BPBD
diharapkan segera turun untuk melihat dan mengambil langkah-langkah penanganan
baik untuk abrasi maupun badan jalan yang amblas,” harap Ihsan.
“Karena kondisi jalan
‘menantang maut’ sangat menyulitkan warga sedangkan kehidupan harus terus
berjalan, transportasi air walau saat ini cukup membantu namun belum bisa
menjadi solusi selain daya angkut yang terbatas resiko mengarungi sungai Kluet
yang sangat deras juga menjadi kendala,” pungkasnya.[Red]