ACEH
SELATAN - Tim Wartawan Lintas Atjeh bersama rombongan PPWI
mengunjungi tempat wisata di Aceh Selatan seusai mengikuti acara Ultah Lintas
Atjeh yang ke-3. Rombongan jurnalis Lintas Atjeh bersama Persatuan Pewarta
Warga Indonesia (PPWI) mengunjungi beberapa tempat wisata yang bersejarah di sekitar
Tapaktuan.
Adapun rute pertama yang
dikunjungi oleh awak rombongan media ini adalah tempat wisata Tapak Tuan Tapa
yang beralamat Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan. Tempat rekreasi ini sangat
dikenal dan disenangi para pengunjung dari berbagai daerah, karena di lokasi
tersebut memiliki sejarah khusus masa nenek moyang kita dulu.
Selanjutnya, rute kedua
yang dikunjungi rombongan adalah tempat wisata bersejarah Putri Naga di Jalan
Syech Abdul Rauf Tapaktuan tepatnya di samping Pendopo Bupati Aceh Selatan.
Di lokasi tersebut, rombongan
Jurnalis dan PPWI serta pengunjung lainnya banyak mengabadikan momen-momen indah
di tempat wisata ini sambil berfoto selfi maupun foto bersama.
Menurut pengunjung dari
Kota Langsa Azis Setiawan mengatakan ‘Naga’
yang dibuat dari berbatuan cetakan ini pasti ada makna khusus yang bersejarah,
sehingga masyarakat senang mengunjungi di lokasi ini.
"Senangnya kami
berkunjung di Kawasan Tapaktuan, karena disini banyak tempat berekreasi serta
memiliki sejarah. Disamping itu pula pemandangan dan panoramanya pun sangat indah,"
terangnya.
Sesudah itu, rombongan langsung
menuju ke tempat area wisata alam dan kolam renang tepatnya di Gampong
Panjupian, Kecamatan Tapaktuan. Warga sekitar yang tidak mau menyebutkan
namanya mengatakan kepada Lintas Atjeh bahwa air kolam pemandian itu bersumber
dari air pegunungan yang tidak jauh dari lokasi pemandian hanya berjarak 50
meter saja.
Setelah puas menikmati air
pegunungan, merupakan tempat bersejarah yakni Panorama Hatta, tempat Proklamator/Wakil
Presiden RI Drs. Mohammad Hatta yang pernah beristirahat dalam perjalanan
keliling Aceh di Tahun 1953. Saat itu Mantan Wakil Presiden RI Drs. Mohammad
Hatta singgah di Tapaktuan bertujuan untuk memperat persatuan dan kesatuan bangsa,
di Desa Lhok Rukam, Kecamatan Tapaktuan.
Elgi Pratiwi selaku
pengelola warkop yang berada di tempat tersebut mengatakan monumen bersejarah
yang berada ditempat ini khususnya, sering sekali dikunjungi oleh masyarakat
dari berbagai daerah.
Biasanya pengunjung yang
singgah ketempat ini, sering sekali pada hari libur. Adanya para pengunjung ke tempat
ini, kami pun masih bisa berjualan serta merawat (bersihkan) tempat tersebut.
"Sebenarnya bangunan
tempat wisata ini dibangun oleh PT. Arun Lhokseumawe. Di tempat warkop ini kami
yang mengelola sambil menjaga serta membersihkan lokasi tempat ini," terang
Elgi Pratiwi kepada LintasAtjeh.com, Sabtu sore (08/04/2017).[Mahfud]