ACEH TAMIANG - Ketua Dewan Pimpinan Daerah
Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (DPD APDESI) Provinsi Aceh, yang juga Datok
Penghulu Kampung Ie Bintah, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, Wilda Muklis
SH.I, terindikasi melakukan 'pelecehan/penghinaan' terhadap profesi
wartawan yang bertugas berdasarkan
ketentuan UU Nomor: 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Pasalnya,
ketika dikonfirmasi wartawan LintasAtjeh.com terkait pemberitaan terhadap
dirinya, Wilda tidak memberikan hak jawabnya. Namun setelah berita
dipublikasikan, tiba-tiba Rabu (26/04/2017) sekira pukul 14.16 WIB kemarin,
melalui WhatsApp Masangernya, oknum yang terindikasi sebagai provokator dan
juga koruptor tersebut melontarkan pertanyaan yang terindikasi menantang
wartawan LintasAtjeh.com dengan bahasa 'hari ini ada apalagi ya....?'
Saat
ditanyakan tentang maksud dan tujuan dirinya melontarkan pertanyaan yang
terindikasi menantang tersebut, Wilda menyampaikan kepada wartawan
LintasAtjeh.com agar jangan panas karena menurut dirinya pertanyaannya tersebut bermaknakan 'menanyakan kabar'.
Atas
bahasa 'aneh' yang disampaikan oleh Wilda, wartawan LintasAtjeh.com kembali
mempertanyakan tentang beberapa hal, diantaranya:
1).
Kenapa saat saya mengkonfirmasi ketua kemarin, ketua selaku pejabat publik
tidak memberikan hak jawab?
2).
Apa maksud pertanyaan dari ketua ke saya yang berbunyi 'hari ini ada apa lagi
ya....?'
3).
Apa dasarnya ketua berani menuduh saya panas?
4).
Menurut ketua, apakah masuk akal bahwa pertanyaan dari ketua ke saya yang
berbunyi 'hari ini ada apa lagi ya....?' bermaknakan ketua menanyakan 'kabar
saya? Ma'af ketua, siapa guru bahasa Indonesia yang mengajari bahasa seperti
itu kepada ketua?
Ironisnya!
Sampai dengan hari ini, Jum'at (28/04/2017), Ketua DPD APDESI Aceh, yang juga
Datok Penghulu Kampung Ie Bintah, Kecamatan Manyak Payed, Wilda Muklis SH.I,
kembali membisu dan tidak memberikan jawaban apapun.
Berikut
ini foto-foto percakapan: