ACEH BESAR - Ketua Fokus
GEMPAR, Sirathallah menanggapi pernyataan Pemkab Aceh Besar yang dimuat di
salah satu media cetak, soal sulitnya memindahkan pedagang ke pasar rakyat
Lambaro, Jum'at, 7 April 2017.
“Semua bisa melihat dan
menilai bagaimana kinerja Pemerintah Aceh Besar soal menata pedagang Lambaro
untuk menempati pasar rakyat dengan susah payah seakan-akan sangat sulit sekali,”
demikian ujar Sirathalah kepada LintasAtjeh.com dalam pers rilisnya, Jum’at
(07/04/2017).
Bahkan, kata dia,
sampai-sampai Pemerintah Aceh Besar hanya bisa menyalahkan para pedagang yang
tidak patuh terhadap perintah ultimatum sampai ancaman pembongkaran paksa.
“Hal ini menunjukkan
betapa sangat lemah manajemen pemerintah dalam melakukan pendekatan persuasif
ke pedagang untuk menempati tempat baru. Inikan hanya persoalan teknis dan seni
saja sebenarnya, hanya saja pemerintah kita tidak kreatif,” ketusnya.
Apa salah, lanjut dia,
misalnya pemerintah membuat sebuah acara bazar atau lomba fashion show
anak-anak di pasar rakyat tersebut. Inikan hanya ide saja bagaimana untuk
menarik pasar dan pedagang menempati tempat baru.
“Kita jarang belajar
bagaimana misalnya Pak Jokowi mengajak pedagang dan pasar ke blok G Tanah Abang.
Janganlah karena proyek fisik yang menguntungkan sudah selesai, selanjutnya
yang lain kita biarkan begitu saja. Ini namanya kita kurang profesional,” tutup
Sirathallah memberikan solusi.[Rls]