ACEH TAMIANG - Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM)
Aceh menyampaikan salam hormat kepada Drs Syuibun Anwar, sang pembawa kabar
tentang tidak adanya agenda pelaksanaan mutasi dan pelantikan sejumlah pejabat
eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang,
pada Jum'at, 24 Maret 2017 kemarin, yang kemudian dibatalkan oleh Wakil Bupati
Iskandar Zulkarnain.
Syuibun
adalah sosok yang sangat luar biasa. Pasalnya, tanpa terlebih dahulu melakukan
klarifikasi kepada pihak yang berwenang (Wakil Bupati Aceh Tamiang_red),
dirinya berani mengklaim bahwa pada Jum'at, 24 Maret 2017 kemarin, tidak
ada agenda mutasi yang dibatalkan oleh Wakil Bupati Iskandar Zulkarnain, karena
menurut pengakuan dirinya hari itu hanya dilaksanaan pengukuhan dan pelantikan
pejabat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten
setempat.
Syuibun
terlihat sangat gigih melontarkan kritikan dan juga bantahan terhadap
pihak-pihak yang berbeda pendapat tentang agenda yang dilaksanakan oleh wakil
bupati, di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Jum'at 24
Maret 2017 kemarin, tanpa memperdulikan kesalahan dirinya, melalui akun
facebooknya, Syuibun turut mengkritik berita yang dipublikasi oleh media online
Lintas Atjeh, edisi Kamis (24/3/2017) kemarin, berjudul 'FPRM: Wabub Aceh
Tamiang Terkesan Dibodohi Oleh Sang Bupati'.
Demikian
ungkap Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin melalui WhatsApp
Messenger-nya kepada Lintas Atjeh.com, Selasa (4/4/2017).
Nasruddin
menyampaikan, selaku Ketua FPRM Aceh, dirinya sengaja menyampaikan salam hormat
kepada Syuibun atas sikapnya yang berani menerima kabar secara asal-asalan
tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi kepada pihak yang berwenang, dan
sampai saat ini dirinya masih terkesan belum menyesali kesalahannya.
Atas
dasar itu, terang Nasruddin, dirinya berharap semoga Syuibun tidak pernah lupa
untuk mengamalkan Surat Al Hujuraat: 6, yang menyampaikan:
"Wahai
orang-orang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasik dengan membawa
suatu berita, maka lakukanlah klarifikasi (mengecek kebenaran berita itu), agar
kalian tidak menimpakan hukuman kepada suatu kaum, tanpa didasari informasi
yang benar. Maka kalau kalian lakukan hal itu, kalian akan menjadi
menyesal."
Selain
itu, Nasruddin juga berharap agar Syuibun memahami bahwa kritikan yang ingin
diakui kebenarannya, maka harus ditabayunkan (klarifikasikan) terlebih dahulu
kepada pihak yang berwenang, dan apabila kritikan yang belum dilakukan tabayyun
(klarifikasi) kepada pihak yang berwenang maka kritikan itu tidaklah dianggap
sebagai kebenaran.
Diapun
menegaskan, sebaiknya Syuibun jangan malu untuk mengakui kesalahannya yang
telah menyebarkan kabar bohong dan telah semena-mena mengkritik media online
Lintas Atjeh yang menyampaikan berita kebenaran. Syuibun harus sadar bahwa
dirinyalah yang telah beropini, juga telah menyampaikan kabar tidak berdasarkan
data dan fakta yang sebenarnya. Makanya, Syuibun jangan mendengarkan berita
dari burung terbang!
Kata
Nasruddin, dirinya juga memanjatkan do'a kepada Allah SWT semoga Syuibun tidak
sombong dengan kesalahannya. Ingat pesan (Hadis) Nabi Muhammad SAW yang
mengatakan: "Tidak masuk syurga, seseorang yang di hatinya ada sebutir
debu rasa kesombongan." Jelasnya, kesombongan yang dimaksud ialah,
batharal haq (menolak kebenaran) dan ghamtun naas (merendahkan manusia yang
lain).
"Syuibun
Anwar, Bacalah!," tutup Ketua FPRM Aceh.[Zf]