-->

FPRM : Syuibun Anwar, Bacalah!

04 April, 2017, 11.31 WIB Last Updated 2017-04-04T04:31:45Z


ACEH TAMIANG - Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh menyampaikan salam hormat kepada Drs Syuibun Anwar, sang pembawa kabar tentang tidak adanya agenda pelaksanaan mutasi dan pelantikan sejumlah pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, pada Jum'at, 24 Maret 2017 kemarin, yang kemudian dibatalkan oleh Wakil Bupati Iskandar Zulkarnain.

Syuibun adalah sosok yang sangat luar biasa. Pasalnya, tanpa terlebih dahulu melakukan klarifikasi kepada pihak yang berwenang (Wakil Bupati Aceh Tamiang_red),  dirinya berani mengklaim bahwa pada Jum'at, 24 Maret 2017 kemarin, tidak ada agenda mutasi yang dibatalkan oleh Wakil Bupati Iskandar Zulkarnain, karena menurut pengakuan dirinya hari itu hanya dilaksanaan pengukuhan dan pelantikan pejabat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten setempat.

Syuibun terlihat sangat gigih melontarkan kritikan dan juga bantahan terhadap pihak-pihak yang berbeda pendapat tentang agenda yang dilaksanakan oleh wakil bupati,  di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Jum'at 24 Maret 2017 kemarin, tanpa memperdulikan kesalahan dirinya, melalui akun facebooknya, Syuibun turut mengkritik berita yang dipublikasi oleh media online Lintas Atjeh, edisi Kamis (24/3/2017) kemarin, berjudul 'FPRM: Wabub Aceh Tamiang Terkesan Dibodohi Oleh Sang Bupati'.

Demikian ungkap Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin melalui WhatsApp Messenger-nya kepada Lintas Atjeh.com, Selasa (4/4/2017).


Nasruddin menyampaikan, selaku Ketua FPRM Aceh, dirinya sengaja menyampaikan salam hormat kepada Syuibun atas sikapnya yang berani menerima kabar secara asal-asalan tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi kepada pihak yang berwenang, dan sampai saat ini dirinya masih terkesan belum menyesali kesalahannya.


Atas dasar itu, terang Nasruddin, dirinya berharap semoga Syuibun tidak pernah lupa untuk mengamalkan Surat Al Hujuraat: 6, yang menyampaikan:

"Wahai orang-orang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasik dengan membawa suatu berita, maka lakukanlah klarifikasi (mengecek kebenaran berita itu), agar kalian tidak menimpakan hukuman kepada suatu kaum, tanpa didasari informasi yang benar. Maka kalau kalian lakukan hal itu, kalian akan menjadi menyesal."


Selain itu, Nasruddin juga berharap agar Syuibun memahami bahwa kritikan yang ingin diakui kebenarannya, maka harus ditabayunkan (klarifikasikan) terlebih dahulu kepada pihak yang berwenang, dan apabila kritikan yang belum dilakukan tabayyun (klarifikasi) kepada pihak yang berwenang maka kritikan itu tidaklah dianggap sebagai kebenaran.


Diapun menegaskan, sebaiknya Syuibun jangan malu untuk mengakui kesalahannya yang telah menyebarkan kabar bohong dan telah semena-mena mengkritik media online Lintas Atjeh yang menyampaikan berita kebenaran. Syuibun harus sadar bahwa dirinyalah yang telah beropini, juga telah menyampaikan kabar tidak berdasarkan data dan fakta yang sebenarnya. Makanya, Syuibun jangan mendengarkan berita dari burung terbang!

Kata Nasruddin, dirinya juga memanjatkan do'a kepada Allah SWT semoga Syuibun tidak sombong dengan kesalahannya. Ingat pesan (Hadis) Nabi Muhammad SAW yang mengatakan: "Tidak masuk syurga, seseorang yang di hatinya ada sebutir debu rasa kesombongan." Jelasnya, kesombongan yang dimaksud ialah, batharal haq (menolak kebenaran) dan ghamtun naas (merendahkan manusia yang lain).

"Syuibun Anwar, Bacalah!," tutup Ketua FPRM Aceh.[Zf]

Komentar

Tampilkan

Terkini