BANDA ACEH - Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu kabupaten tertua di kawasan Barat Selatan selain Aceh Barat. Setidaknya sudah 2 kabupaten dilahirkan dari hasil pemekaran Aceh Selatan yaitu Aceh Barat Daya dan Aceh Singkil. Namun demikian, sungguh sangat memprihatikan jika dilihat nasib pembangunan Aceh Selatan saat ini, baik dari sektor pembangunan yang belum merata dan belum menyentuh langsung pada kepentingan masyarakat kecil, perputaran perekonomian di masyarakat yang semakin sulit dan berbagai polemik lainnya.
Tentunya semua itu tidak terlepas dari kebijakan kepemimpinan yang ada di daerah yang kerap disebut negeri pala tersebut. Menjelang terlaksananya pergantian roda kepemimpinan di Aceh Selatan, kami menilai perlunya kepemimpinan yang benar-benar siap menjawab kerinduan rakyat Aceh Selatan, siap memberdayakan segenap potensi yang ada untuk mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut terungkap dalam diskusi Forum Demokrasi Pemuda Aceh Selatan Serantau (FORSI PASS) dengan tema mendorong terwujudnya kepemimpinan Aceh Selatan yang berkasih sayang dan merakyat, Minggu (02/04/2017).
Hal tersebut terungkap dalam diskusi Forum Demokrasi Pemuda Aceh Selatan Serantau (FORSI PASS) dengan tema mendorong terwujudnya kepemimpinan Aceh Selatan yang berkasih sayang dan merakyat, Minggu (02/04/2017).
Safradi yang merupakan salah satu pemuda Kabupaten Aceh Selatan mengatakan bahwa sumber daya manusia dan sumber daya alam Aceh Selatan yang sangat luar biasa, sehingga hal ini perlu dihimpun oleh sosok pemimpin yang siap menjadikan dirinya sebagai wadah yang mendengarkan masukan-masukan, ide-ide kreatif dan kecerdasan-kecerdasan baru dari seluruh elemen masyarakat untuk masa depan Aceh Selatan.
"Disamping itu, tak dapat kita pungkiri Kabupaten Aceh Selatan merupakan daerah yang memiliki keberagaman seperti dari segi bahasa terdapat 4 bahasa yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Aceh, Bahasa Aneuk Jamee, dan Bahasa Kluet. Keberagaman tersebut mestinya menjadi kekuatan untuk mewujudkan pembangunan Aceh Selatan. Dalam hal ini dibutuhkan sosok perekat yang senantiasa menjadikan dirinya sebagai sarana untuk mewujudkan kerinduan rakyat," ungkapnya.
Kami para pemudan dan mahasiswa, kata dia, mendorong Rafli Kande untuk maju pada pilkada Bupati Aceh Selatan 2018. Karena setelah kami melakukan penjejakan/pengata, beliau merupakan sosok yang merakyat yang siap mendengarkan keluhan-keluhan rakyat dan berdiskusi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan rakyat. Beliau juga sosok yang dekat dengan kalangan pemuda dan gemar berdiskusi dan berbagi dengan pemuda.
"Selain itu, beliau sosok yang berpegang teguh nilai-nilai islam, sehingga menjadi modal penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih. Bahkan yang sangat menarik kami lihat dalam rapat dengar pendapat (RDP) DPD-RI dengan kementerian secara tegas Rafli Kande menolak adanya fee proyek dalam pelaksanaan program kerakyatan," tandasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Forum Demokrasi Pemuda Aceh Selatan Serantau (FORSI PASS), Satria Muchayat yang menyebutkan bahwa Rafli Kande juga memiliki hubungan baik dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, bahkan juga memiliki relasi internasional (luar negeri) yang dapat dijadikan kekuatan untuk membangun Aceh Selatan ke depan.
"Sosok
Rafli Kande tidak hanya dikenal di kalangan masyarakat Aceh selatan,
tapi juga dikenal di seluruh Indonesia bahkan Go Internasional. Hal ini
tidak terlepas dari popularitas dan elektabilitas beliau yang dapat
dapat dijadikan modal awal untuk memenangkan Pilkada Aceh Selatan
kedepannya," ungkap dia.
Menurutnya, Rafly Kande juga diyakini sebagai sosok perekat segenap elemen masyarakat Aceh Selatan dengan mengesampingkan isu suku, ras dll. Mengingat kultur kehidupan masyarakat Aceh Selatan yang terdiri dari berbagai suku yang berbeda. Sehingga dapat menjalankan roda kepemimpinan yang tidak mengedepankan ego sektoral sebagaimana yang terjadi beberapa tahun belakang.
Beberapa faktor diatas yang menjadi acuan mengapa forum ini terbentuk dengan berbagai elemen pemuda dan mahasiswa Aceh Selatan, yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Sosok seperti Rafli Kande perlu kita dorong untuk pulang ke Aceh Selatan maju sebagai pengambil kebijakan (eksekutif/Bupati) sehingga beliau dapat berbuat langsung dan lebih banyak kepada masyarakat Aceh Selatan. Kami mengajak segenap elemen masyarakat Aceh Selatan untuk bersama-sama nantinya mendukung Rafli Kande dalam mewujudkan kepemimpinan Aceh Selatan yang siap berkasih sayang dengan rakyatnya," sebut Satria.
Kata dia, kami kalangan muda yang kini berada di perantauan siap turun ke daerah untuk memenangkan Rafli Kande pada Pilkada 2018 dan juga siap untuk mengawal kepemimpinan (control sosial pemerintahan) beliau, jika diberi amanah oleh masyarakat nantinya.
"Demikian pernyataan ini kami sampaikan sebagai pemuda Aceh selatan yang kini berada di perantauan (Banda Aceh). Besar harapan kami kepemimpinan Aceh Selatan ke depan akan mampu menjawab kerinduan rakyat Aceh Selatan," demikian tegas Satria Muchayat.[Rls]