-->

Belum Jelas Waktu Pembebasan Bersyarat, Napi Lapas Tapaktuan Kesal

25 April, 2017, 19.08 WIB Last Updated 2017-04-25T12:09:16Z
ACEH SELATAN - Sejumlah narapidana (Napi) Rutan Tapaktuan mengeluhkan realisasi hak-hak narapidana yakni mengenai Pembebasan Bersyarat (PB) yang telah mereka ajukan hingga kini belum juga turun. Ironisnya beberapa napi di Rutan Tapaktuan telah melewati masa hukuman dan masa turunnya pembebasan bersyarat.

Menurut sejumlah napi yang telah mengusulkan PB pada bulan November 2016, seharusnya PB mereka telah turun beberapa bulan lalu namun hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak Lapas terkait alasan belum turunnya PB tersebut.

Hasbibullah (34), warga Kota Fajar Aceh Selatan terpidana 2 tahun 10 bulan dalam kasus pencurian bermotor (Ranmor), kepada wartawan yang datang berkunjung ke rutan tersebut mengatakan seharusnya dirinya telah bebas bulan Maret lalu jika PB telah turun.

Dirinya mengaku telah mengajukan pengurusan PB kepada Kepala Rutan Tapaktuan, Irman Jaya, sejak bulan November. Bukan itu saja, dirinya juga diminta memberikan uang pelicin 500 ribu,sedangkan untuk Linmas 200 ribu.

Namun hingga kini usulan PB dirinya bersama belasan napi lainnya tidak diketahui kendalanya tidak kunjung turun hingga masa penantian yang telah melewati waktu.

“Kami usul PB bulan 11 tahun lalu,seharusnya sudah turun tapi sampai sekarang belum juga turun. Ini sudah lewat waktunya, kami juga ada kasih uang sama Pak Irman 500 ribu sama Linmas 200 ribu per napi tapi tidak ada kabar tentang PB kami," ungkap Hasbi dengan suara lemah.

Bukan saja Hasbi, namun belasan napi lainnya tidak jauh berbeda nasibnya dengannya. Kabar tentang kapan turun PB mereka tidak pernah dijelaskan, malah Karutan Irman Jaya dinilai terkesan menghindar saat akan ditanya soal PB oleh para napi.

Seperti pengakuan Ihsan yang merupakan napi kasus narkoba dengan hukuman 4 tahun 7 bulan telah menjalani masa pidana 2 tahun 7 bulan namun hingga kini PB yang diajukan melalui Kepala arutan tersebut tidak pernah terdengar kabar kapan turunnya.

“Kami para napi yang telah mengusulkan PB sejak bulan 11 tahun lalu, saat ini sudah mulai tidak nyaman. Sepertinya kami sudah didzalimi disini, kalau dihitung-hitung kami sudah melewati waktu masa PB. Kalau kami tanya sama Pak Irman selalu diberi harapan tidak ada penjelasan yang jelas," papar Ihsan.

Menurut Ihsan, sang Kepala Rutan Tapaktuan tidak pernah memberi peluang kepada para napi untuk mepertanyakan kabar kapan turunnya PB mereka,disebabkan untuk pengurusan PB mereka juga terpaksa mengeluarkan uang yang bukan sedikit.

“Kami hanya minta diberi penjelasan mengapa PB kami sampai sekarang belum turun. Kami kan ada kasih uang juga supaya cepat turun, kalau memang tidak bisa PB kenapa tidak dari awal diberitahu ini malah disuruh kami PB tapi hukuman hampir murni kami jalani PB gak turun-turun," ujar Ihsan kesal.

Kemudian lanjutnya, dirinya tidak takut jika karena menuntut haknya serta kejelasan PB nya harus siap dipindahkan ke Lapas lainnya.

“Saya dan kawan-kawan napi lainnya sudah siap dipindahkan ke Lapas mana saja bila karena kami bicara ke media ini dipersalahkan. Kalau disini, kalau benar pun kita bocorin keluar rutan langsung dipindahkan, padahal yang kita tuntut hak kita," pungkasnya.

Sementara itu, Karutan Tapaktuan Irman Jaya, Amd.IP, yang dihubungi dan dikirimkan sms melalui nomor ponselnya 085363969xxx belum ada jawaban.[Red/Az]
Komentar

Tampilkan

Terkini