LANGSA - Tsunami Aceh tanggal 26 Desember 2004 telah merenggut nyawa Sertu Ibrahim, Sri Wahyuni dan seorang anak laki-lakinya. Ketiganya merupakan ayah, ibu dan adik laki-laki dari Dedek Lusi Putriani. Bencana itu telah memisahkan Dedek dari keluarganya untuk selama-lamanya.
Saat itu, gadis manis ini masih berusia 14 bulan dan selamat dari bencana terbesar abad ini. Waktu itu kebetulan Dedek Lusi Putriani dititipkan di rumah neneknya di Langsa.
Dedek kini sudah beranjak remaja, di usianya yang 14 tahun ini. Dedek menyadari bahwa tidak mungkin lagi untuk bertemu ayah, ibu dan abangnya tercinta yang tidak sempat diingat wajahnya. Berbekal selembar photo usang ayahnya, Dedek sangat ingin bertemu dengan kerabat ayahnya Sertu Ibrahim.
"Andaikan Allah pertemukan Dedek dengan keluarga ayah, pasti Dedek sangat bahagia," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Sementara Wak Isu, nenek Dedek mengatakan cuma ingat kalau keluarga Ibrahim berada di Banda Aceh. "Tapi saya tidak ingat lagi alamatnya," tuturnya.
Pertemuan Dedek didampingi Wal Isul (neneknya), diinisiasi T. Iskandar Faisal, Pengurus PPWI Aceh dan LintasAtjeh.com, Jum'at (31/03/2017).
Dalam pertemuan itu Iskandar menghimbau jika ada yang mengenal foto Sertu Ibrahim atau mengetahui kerabatnya, tolong hubungi saya di nomor handphone 0811679602.
"Kami juga mohon atensi Bapak Dandim Aceh Timur dan Bapak Pangdam Iskandar Muda. Sembari mencari data-data terkait Almarhum Sertu Ibrahim, PPWI akan bersilaturahmi dengan Bapak Dandim sekaligus Adinda Dedek Lusi Putriani untuk mencari titik terang almarhum ayahnya," harap T. Iskandar.[Red]