ACEH TIMUR - Pemerintah Aceh didesak untuk mengalokasikan 30 % dana otsus dan 30 % dana aspirasi dewan untuk membangun rumah rakyat yang tidak layak huni mulai dari anggaran tahun 2018 sampai selesai.
"Mengingat selama ini banyak rumah-rumah masyarakat yang didapatkan oleh tim relawan sosial, di hampir semua kabupaten kota di Aceh. Kita sangat menyesalkan kinerja dinas sosial yang selama ini terkesan tidak memperhatikan nasib kaum lemah, pasalnya tidak telihat adanya tim verifikasi data rumah tidak layak huni yang valid di lapangan. Sehingga bantuan rumah yang sedang dan yang sudah dibangun tidak tepat sasaran," demikian disampaikan Ketua Acheh Future Razali Yusuf, Sabtu (22/04/2017), melalui pesan whatsapp messenger.
Dijelaskannya, salah satu contoh buktinya yakni Mariana (28), warga Dusun Tuepin Seren, dan Nurhayati (47), warga Dusun Seulamat, Gampong Meunasah Asan Kecamatan Madat, Aceh Timur yang rumahnya hampir roboh.
"Harapan kita agar pada tahun 2020 tidak ada lagi terlihat rumah-rumah tidak layak huni di Aceh," ujarnya.
Lanjut dia, kita juga berharap semua partai politik yang ada di Aceh, Parnas dan Parlok untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.
"Jangan dijadikan rakyat menjadi pengemis, mengemis dalam artian meminta-minta pada dewan dan pejabat publik lainnya. Tapi mereka (pejabat) harus bergerak menyusul apa yang diinginkan oleh rakyat, karena mereka dipilih oleh rakyat, dan digaji dengan uang rakyat," kata Cek Li mengingatkan.[Red]
