Di tempat ini pernah diperkirakan Suku Mante Berdiam.[IST] |
NETIZEN
digegerkan oleh suatu penampakkan misterius nan unik. Suatu penampakkan yang
tengah hangat-hangatnya diperbincangkan setelah seorang youtuber mengunggah
video mengenai makhluk asing yang tertangkap kameranya di pedalaman hutan Aceh.
Makhluk tersebut disinyalir merupakan bagian dari kelompok yang bernama Suku
Mante.
Padahal keberadaan mereka
pernah dianggap sebagai mitos atau isapan jempol belaka oleh mayoritas orang.
Itu karena eksistensi Mante yang sangat sulit ditemukan dan jarang terliput
oleh lensa kamera. Sebelum ini, terakhir kali perbincangan mengenai mereka
cukup populer adalah pada masa kerajaan Aceh Darussalam dan juga masa
penjajahan Belanda.
Siapakah
Suku Mante?
Suku Mante atau yang dalam
bahasa Gayo dikenal dengan Manti, disebut-sebut sebagai salah satu etnik
terawal atau asli yang mendiami wilayah Aceh. Keberadaan mereka pernah banyak
disinggung dalam legenda rakyat. Sebenarnya tak hanya Mante, suku-suku seperti
Lanuns, Sakai, Jakun, Senoi, dan Semang, juga bisa disebut etnis penghuni awal
Aceh.
Mante yang awalnya menetap
di sekitar wilayah Aceh Besar ini juga kabarnya termasuk ke dalam rumpun bangsa
Melayu Proto yang tinggal di pedalaman hutan. Suku Mante beserta suku-suku yang
telah disebutkan tadi ditengarai telah bermigrasi ke Aceh melalui Semenanjung
Melayu.
Christiaan Snouck Hurgronje.[IST] |
Kenapa
fenomena penampakkan suku Mante ini begitu heboh?
Jawabannya sederhana namun
sangat mengejutkan. Itu karena banyak orang yang mengira bahwa saat ini Suku
Mante sudah punah akibat telah berbaur dengan bangsa atau suku pendatang
lainnya. Bahkan, keberadaan mereka juga belum mampu dibuktikan secara ilmiah.
Semua sumber yang ada masih masih remang-remang dan kesahihannya masih simpang
siur.
Namun, ada sebuah sumber
yang telah dihimpun oleh kalangan peneliti sejarah dan antropologi pimpinan
Christiaan Snouck Hurgronje (seorang berkebangsaan Belanda yang meliput dan
meneliti wilayah Aceh secara keseluruhan) yang menyebutkan ciri-ciri suku Mante
yang persis seperti yang terekam dalam video viral tersebut. Bahwasanya suku
Mante adalah suku yang hidup di Rimba Raya Aceh dan punya ciri-ciri postur
tubuh yang agak kecil ketimbang suku Aceh kebanyakan.
Ilustrasi Suku Mante |
Ada juga sebuah sumber
yang diambil pada sekitar tahun 80-an. Ketika itu pernah ada seorang pawang
hutan bernama Gusnar Effendy yang bersumpah bahwa dirinya telah melihat suku
tersebut dengan mata telanjang. Bukan hanya satu dua orang saja, namun juga ketika
mereka berkelompok.
Tutur pria yang
kesehariannya memang kerap menjelajah hutan ini, suku Mante adalah suku yang
tinggal berkelompok dan menurut perhitungannya berjumlah sekitar 60 orang. Dan
benar, tubuh mereka begitu kecil dan cenderung kerdil. Sayang, begitu melihat
keberadaan Gusnar, suku terasing ini langsung berhamburan melarikan diri.
Kelompok ini, lanjut
Gusnar, ia temukan di belantara pedalaman Lokop, Kabupaten Aceh Timur. Kadang
ia melihat mereka di hutan-hutan Oneng, Pintu Rimba, hingga Rikit Gaib yang
berlokasi di kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh Tengah. Dari hasil penemuannya
tersebut, ia menyimpulkan bahwa suku ini tinggal di gua-gua yang berada di
antara gunung pada malam harinya dan menyusuri sungai di lembah-lembah pada
siang harinya.
Suku Mante ini sebetulnya
juga merupakan korban. Korban dari keserakahan kita, manusia, yang telah
merusak kelestarian alam, khususnya hutan, sebagai habitat asli mereka. Selain
satwa-satwa liar, suku Mante juga terpaksa harus bermigrasi ke hutan yang lebih
dalam akibat banyaknya hutan yang gundul dan telah rusak.
Oh iya, kalau kamu
kebetulan belum pernah melihat rekaman yang mengehebohkan tersebut, kami
sajikan video ini langsung ke hadapan kamu. Meski videonya singkat, namun kamu
dapat dengan jelas melihat individu dari suku tersebut yang berlari dari
kejaran si perekam.
Meski keberadaan mereka
diragukan, setidaknya dari teori di atas dan hasil rekaman dari salah seorang
netizen tersebut dapat menjadi bukti kuat bahwa Suku Mante adalah nyata adanya
dan memang hidup di pedalaman Aceh. Setelah itu, semoga pemerintah setempat
punya solusi dan tindakan yang bijak untuk menangani mereka. Entah itu
diperkenalkan ke dunia luar atau dibiarkan terasing di dunia mereka sendiri dan
hidup dengan damai.[BoomBastis]