LANGSA -
Universitas Samudra merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang letaknya
di Kota Langsa dan menjadi tempat menimba ilmu pengetahuan mahasiswa dari berbagai
Kota dan kabupaten di Aceh maupun luar Aceh.
Tujuan pendiri Unsam hanya
untuk menciptakan generasi yang berilmu, berakhlak, profesional dan menjadikan
pemimpin berpola pikir akademis. Tetapi cita-cita para pendiri dan tokoh-tokoh
Unsam tersebut tidak dijalankan oleh generasi penerus yang memimpin perguruan
tinggi ini.
(Baca : Rektor Unsam Diam Seribu Bahasa Tanggapi Pengunduran Diri Dekan Hukum)
(Baca : Rektor Unsam Diam Seribu Bahasa Tanggapi Pengunduran Diri Dekan Hukum)
Ada dugaan bahwa setelah
Unsam dijadikan perguruan tinggi negeri (PTN) yang dipimpin oleh seorang rektor
yang baru mendapatkan gelar Doktor beberapa bulan lalu, Unsam dijadikan ajang
untuk merebut tampuk pimpinan, seperti yang diungkapkan salah satu akun
facebook milik Gio Hernanda.
Amatan LintasAtjeh.com,
status yang dibuat Gio Hernanda menjadi perhatian bagi alumni Unsam. Berikut isi
stautus di Facebook Gio Hermanda.
sudah
semakin jelas permainan yang dilakukan oleh ular universitas unsam untuk
meloloskan calon tua rektor unsam sebelumnya,ada beberapa hal yang kami akan
sampaikan aktual dan terpercaya:
1.demi
untuk syarat calon rektor 2017,rektor unsam sebelumnya Drs,Bahtiar akop MPD
melanjutkan pendidikan S3 tanpa ijin dari kementrian dan melanggar peraturan
mendikti no 23 tahun 2013 dan setatuta universitas samudra pasal 58 HURUF(
h).dan ini pidana karena disiyalir memakai uang beasiswa.
2.Panitia
pemilihan calon rektor dalam form syarat tidak mencantumkan pasal 26 huruf
(c)statuta universitas,permainan politik semakin nampak.
3.dengan
tidak dicantumkan pasal 26 huruf c maka ada indikasi bapak bahtiar akop membeli
Doktor di universitas lain untuk menjadi penamping antar lintoe untuk
memuluskan rencananya tetap menjadi rektor,
4.karena
umur yang ditentukan menjadi calon harus berumur 60 tahun habis masa
jabatan,inilah menjadi ketakutan besar bapak bahtiar akop untuk tetap apapun
cerita pemilihan rektor harus dilaksanakan dan memenangkan dirinya karena umur
nya sekarang 56 tahun kalau misalnya tidak ada calon maka PJ(penganti
jabatan)yang di tunjukan oleh mentri kepada PR 1(pembantu rektor)selama 1 tahun
hingga ada calon yang cukup syarat dan yang mempunyai krebelitas yang
tinggi,hal ini yang di takutin kalau kiranya pj maka untuk tahun 2018 bapak
bahtiar akop tidak bisa mencalonkan lagi mengingat umur sudah 57 tahu.
5.mari
kita mengawal dan bertindak apa bila ular universitas bergerak melenceng.
Setelah ditelusuri LintasAtjeh.com
ada indikasi bahwa akun tersebut tidak jelas siapa pemiliknya, sehingga hal
tersebut menimbulkan berbagai spekulasi. Ada aktor intelektual yang bermain
dengan mengembuskan isu-isu liar yang memiliki maksud dan tujuan tertentu.
Mungkinkah bakal calon yang akan mengikuti suksesi pemilihan rektor yang
bermain??[Sm]