JAKARTA
- Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) sangat-sangat prihatin
dengan semakin meningkatnya tindak kriminal hingga menyebabkan hilangnya
nyawa manusia yang menimpa para pekerja media massa akhir-akhir ini.
Hal
tersebut disampaikan Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA,
melalui pesan Whatsapp mesenger kepada LintasAtjeh.com, Rabu
(29/03/2017), terkait penganiayaan yang berujung kematian yang menimpa Amran Parulian Simanjuntak (36), seorang wartawan Mingguan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kejadian
demi kejadian memilukan itu, lanjut pria yang akrab disapa Shony ini,
semestinya segera dihentikan. Aparat Kepolisian harus bekerja serius dan
sungguh-sungguh, baik dalam mengantisipasi tindak pidana berat
berbentuk pembunuhan terhadap jurnalis, juga ketika mengusut tuntas para
pelaku kriminal tersebut.
"Kepada
setiap wartawan dan pekerja jurnalisme agar selalu waspada terhadap
segala marabahaya yang selalu mengintai setiap saat. Perkuat solidaritas
sesama jurnalis, juga dengan berbagai elemen masyarakat," tuturnya.
"Tingkatkan
komunikasi dan koordinasi, hadapi segala potensi bahaya yang mengancam
jiwa secara bersama-sama. Usahakan untuk bersama teman-teman lainnya
dimana saja ketika dirasakan ada potensi bahaya yang sedang mengintai
anda," demikian nasehat Ketum PPWI, Wilson Lalengke.
Sebelumnya diberitakan, aksi kekerasan berujung maut dialami salah seorang wartawan mingguan, Amran Parulian
Simanjuntak (36), warga Jalan Banten, Desa SM Diski, Kecamatan Sunggal,
Kabupaten Deli Serdang.
Wartawan ini tewas setelah ditikam di Jalan Medan-Binjai KM 13,5/Jalan
Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli
Serdang, Sumut, Rabu (29/03/2017) pagi.
Informasi yang beredar, Amran Parulian
Simanjuntak merupakan salah satu wartawan media cetak mingguan terbitan
Medan ini, sebelum nasib naas menimpa dirinya sempat memberitakan PT.
Wika, Tbk.[Red]