-->

Ketum PPWI Kecam Aksi Pembunuhan Wartawan 'Amran Parulian Simanjuntak'

29 Maret, 2017, 21.46 WIB Last Updated 2017-03-29T14:46:38Z
JAKARTA - Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) sangat-sangat prihatin dengan semakin meningkatnya tindak kriminal hingga menyebabkan hilangnya nyawa manusia yang menimpa para pekerja media massa akhir-akhir ini. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, melalui pesan Whatsapp mesenger kepada LintasAtjeh.com, Rabu (29/03/2017), terkait penganiayaan yang berujung kematian yang menimpa Amran Parulian Simanjuntak (36), seorang wartawan Mingguan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kejadian demi kejadian memilukan itu, lanjut pria yang akrab disapa Shony ini, semestinya segera dihentikan. Aparat Kepolisian harus bekerja serius dan sungguh-sungguh, baik dalam mengantisipasi tindak pidana berat berbentuk pembunuhan terhadap jurnalis, juga ketika mengusut tuntas para pelaku kriminal tersebut.

"Kepada setiap wartawan dan pekerja jurnalisme agar selalu waspada terhadap segala marabahaya yang selalu mengintai setiap saat. Perkuat solidaritas sesama jurnalis, juga dengan berbagai elemen masyarakat," tuturnya. 

"Tingkatkan komunikasi dan koordinasi, hadapi segala potensi bahaya yang mengancam jiwa secara bersama-sama. Usahakan untuk bersama teman-teman lainnya dimana saja ketika dirasakan ada potensi bahaya yang sedang mengintai anda," demikian nasehat Ketum PPWI, Wilson Lalengke.

Sebelumnya diberitakan, aksi kekerasan berujung maut dialami salah seorang wartawan mingguan, Amran Parulian Simanjuntak (36), warga Jalan Banten, Desa SM Diski, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

Wartawan ini tewas setelah ditikam di Jalan Medan-Binjai KM 13,5/Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Rabu (29/03/2017) pagi.
 
Informasi yang beredar, Amran Parulian Simanjuntak merupakan salah satu wartawan media cetak mingguan terbitan Medan ini, sebelum nasib naas menimpa dirinya sempat memberitakan PT. Wika, Tbk.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini