ACEH UTARA - Ibu tua itu terduduk diam di pintu rumah
gubuknya yang hanya berukuran 3 x 4m. Saat tamu datang menghampiri
kediamannya, ia pun bergegas merapikan diri, mengambil sisir untuk
merapikan rambutnya. Dengan senyum sumringah ia mempersilahkan tamunya
untuk masuk ke istana kecilnya itu.
Namanya
Halimah, usianya sudah lanjut ke 70 tahun. Ia tercatat sebagai warga
Desa Keutapang, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara. Pasca
suaminya meninggal dunia, ia melawan kemiskinan di gubuk tua itu seorang
diri. Tiga orang anaknya sesekali datang melihat kondisi sang
ibu.
Berkat
bantuan tamu yang berbaik hati itu, gubuk Halimah disulap menjadi gubuk
yang layak ditempati meski hanya bertahan waktu satu tahun saja,
mungkin..! Tamu dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan
Lhoksukon bekerjasama dengan warga setempat untuk membangun gubuk
Halimah. Meski tak seberapa, gubuk tersebut diprediksi mampu bertahan
satu tahun.
“Kondisi rumah Halimah sangat
memprihatinkan, saya sudah mencoba untuk mengajukan permohonan agar
mendapatkan rumah yang layak untuk Nek Halimah ini, namun belum
membuahkan hasil. Jadi tanpa menunggu lama maka kami bersama KNPI
Lhoksukon mengumpulkan biaya membangun rumah Halimah ini,” ujar Geuchik
Desa Keutapang, T. M. Nuryadin didampingi Ketua KNPI Lhoksukon, Muhammad
Reza Fahlevi saat menyambangi kediaman Halimah, Rabu (29/03/2017).
Prihatin
atas kondisi Halimah, warga terkadang memberikan makanan ala kadar
untuknya. Warga sangat berharap ada rasa belas kasihan dari Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara, apalagi Desa Keutapang merupakan desa yang
berdekatan dengan komplek perkantoran Aceh Utara.
Selaku
Ketua KNPI Lhoksukon, Muhammad Reza Fahlevi berharap kepada pemerintah
setempat untuk memperhatikan nasib Halimah yang kini hidup sebatangkara
melawan kemiskinan. Menurutnya sangat penting demi kenyamanan Halimah
saat musim hujan dan panas.
“Kondisi Nek Halimah sangat
memprihatinkan, nasibnya perlu diperhatikan. Rumahnya semacam gubuk,
hanya sedikit menyisakan atap daun rumbia akibat dimakan usia yang
begitu lama. Sementara mengatasi persoalan itu, kami mengumpulkan biaya
membangun rumah Halimah, dan alhamdulillah sudah terbangun,” ucap Reza.
Akan
tetapi menurut Reza yang juga tokoh pemuda dan pengusaha konstruksi
tersebut, rumah gubuk yang dibangun secara swadaya mungkin hanya
bertahan satu tahun.
"Sebab, lantai rumah hanya beralaskan batang pohon
pinang, berdinding triplek dan beratap daun rumbia. Kami
berharap kepada Pemerintah Aceh Utara dibawah Nahkoda Bupati Cek Mad untuk memperhatikan kondisi rumah Halimah," pintanya.[Chairul]