ACEH
TAMIANG - Seorang warga Dusun Ampera, Kampung Simpang Empat,
Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Nurjanah, mengeluh karena sudah hampir
setahun aliran air PDAM tidak bisa mengalir ke dalam rumahnya. Akibat hal
tersebut, dirinya mengaku harus terpaksa begadang setiap malam untuk menampung
air di kran air yang berada di halaman rumahnya. Malah, sejak dua bulan ini
aliran air telah mati total.
Kepada LintasAtjeh.com,
Rabu (1/3/2017), Nurjanah mengatakan bahwa penyebab tidak mengalirnya air PDAM
ke dalam rumahnya selama ini, diduga karena adanya penyumbatan pada pipa
penyaluran. Dan menurut keterangan darinya, permasalahan itu sudah berkali-kali
dilaporkan kepada pihak petugas PDAM yang ada di lapangan, namun terangnya,
selama ini tidak ada penanganan apapun dari pihak petugas.
Nurjanah juga menyampaikan
bahwa dirinya beserta keluarganya merasa sangat kecewa atas sikap pihak petugas
PDAM yang terkesan tidak pernah menghiraukan laporan yang telah berkali-kali
dia sampaikan. Akibatnya selama ini dirinya beserta keluarganya terpaksa
menanggung beban karena tidak mengalirnya air PDAM ke dalam rumahnya.
Akibat merasa kecewa, Nurjanah
yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bertugas di Puskesmas
Upak, Kecamatan Bendahara tersebut mengaku sengaja melakukan penundaan
pembayaran rekening air PDAM. Menurutnya, saat ini jumlah tunggakan rekening
yang belum dibayar olehnya sudah berjumlah 7 (tujuh) bulan.
Anehnya, kata Nurjanah,
akibat penundaan pembayaran rekening yang sudah berjalan selama 7 (tujuh) bulan
tersebut, beberapa bulan lalu ada pihak petugas PDAM ke rumahnya, dengan tujuan
untuk melakukan pemutusan sementara.
"Karena saya tahu
bahwa perlakuan oknum petugas PDAM tersebut tidak ada landasan hukumnya maka
saat itu saya bersikeras melakukan penolakan. Apapun yang terjadi, saya tetap
menolak upaya pemutusan yang semena-mena tersebut," terang Nurjanah.
Sementara, Direktur PDAM
Tirta Tamiang, Suhairi, saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com, menyampaikan
permintaan ma'af atas kesalahpahaman yang dilakukan oleh bawahannya di
lapangan. Dan melalui LintasAtjeh.com, dirinya meminta agar Nurjanah segera
datang dan melapor ke Kantor PDAM Kuala Simpang. Dirinya menunggu di kantor.
Dikarenakan Nurjanah tidak bisa ke kantor PDAM Kuala Simpang karena sedang dalam jam kerja, maka pada sore harinya pihak Direktur PDAM Tirta Tamiang, Suhairi langsung menugaskan beberapa bawahannya untuk mendatangi langsung ke rumah Nurjanah yang beralamat di Dusun Ampera, Desa Simpang Empat dengan tujuan untuk melakukan pengecekan terhadap masalah yang terjadi.[Zf]