LANGSA -
Setelah melontarkan tudingan yang dimuat di media cetak dan online bahwa Polres
Langsa telah melarikan dan melindungi pelaku mesum, Kadis Syariat Islam
meminta maaf kepada Kapolres Langsa atas perbuatan tersebut.
(Baca : Kadis Syariat Islam Tantang Kapolres Langsa)
(Baca : Kadis Syariat Islam Tantang Kapolres Langsa)
Informasi yang dihimpun
LintasAtjeh.com, permohonan maaf tersebut disampaikan Ibrahim Latif kepada
Kapolres yang diwakili oleh Kasat Reskrim, Kasat Binmas, Kanit Propam dan KBO
Intelkam Polres Langsa, Senin (27/2/2012) sekitar pukul 11.00 WIB, di Langsa.
AKP M. Taufik, SIK, saat
dikomfirmasi Lintasatjeh.com, melalui telepon selulernya mengatakan bahwa
memang benar Kadis Syariat Islam telah meminta maaf kepada kami atas
pernyataannya di media.
Kabar tersebut sontak
menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat Langsa disetiap warung
kopi. Berbagai opini yang timbul didalam perbincangan masyarakat, salah satunya
yang diungkapkan Iwan, warga Kota Langsa yang berpendapat bahwa pernyataan
Kadis Syariat Islam Kota Langsa di media yang telah menuding pihak kepolisian
melarikan dan melindungi terduga pelaku mesum di hutan lindung merupakan sebuah
fitnah, dan tindakan Ibrahim Latif tersebut tidak mencerminkan sikap seorang
pemimpin.
"Tapi untungnya ia
cepat menyadari bahwa pernyataannya itu bukan mencerminkan pemimpin,"
katanya.
"Semoga dengan
kejadian ini ia benar-benar sadar bahwa seorang pemimpin jangan asal buka
mulut, dan mudah-mudahan menjadi pelajaran baginya," imbuhnya.
Sementara itu, Qaidir
kepada LintasAtjeh.com mengatakan bahwa walaupun pihak kepolisian memaafkan
perbuatan Ibrahim Latif, kita berharap polres Langsa tetap memproses secara
hukum atas pencemaran nama institusi.
Menurut ia, permohonan
maaf Ibrahim Latif kepada pihak polres ini merupakan bukti nyata sikap arogansi
sang pemimpin Dinas Syariat Islam yang selama ini menjalankan aturan belah
bambu, karena sang Kadis tidak berani memoproses ajudan Walikota Langsa yang
tertangkap massa pada saat berbuat mesum di Gampong Tengoh beberapa tahun lalu.
“Pernyataan Ibrahim Latif
di media merupakan gambaran dirinya sendiri yang menjalankan peraturan syariat
islam,” ujarnya.
“Kalau ingin menegakkan
syariat islam secara Kaffa hendaknya jangan pandang bulu dan setengah-setengah,
jangan takut kehilangan jabatan di dunia ini, tetapi takutlah terhadap
laknattullah,” pungkasnya.[Sm]