LANGSA - Kampanye akbar pasangan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2017-2022 nomor urut 3, Dr. Ir Abdullah
Puteh, M.Si dan Sayed Mustafa Usab Al-Idroes, SE, M.Si (Alsafa) berlangsung di
Lapangan Merdeka Langsa , Jumat (10/2/2017).
Pantauan
LintasAtjeh.com, dalam acara tersebut dihadir Mantan Ketua Partai PPP Aceh Tgk.
Muhammad Yus atau yang akrab disapa Abu Yus, Mantan Sekda Aceh H. Thanthawi
Ishak, SH. MM, Mantan Ketua Komisi F DPRA Drs. A. Munir Aziz, serta Simpatisan
dan massa Pendukung Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh No. Urut 3 di Kota
Langsa.
Abu Yus dalam
orasinya mengatakan bahwa majunya Abdullah Puteh dalam pencalonan untuk menjadi
Gubernur Aceh 2017-2022 atas permintaan masyarakat Aceh yang disampaikan
beliau, untuk itu ia mengajak masyarakat supaya menentukan pilihannya kepada
calon nomor urut 3.
"Saya Insya
Allah sudah siap calon gubernur setelah mengkaji kepentingan-kepentingan Aceh
kedepan," ujarnya menirukan ucapan Abdullah Puteh.
Sayed Mustafa dalam
orasinya mengatakan bahwa Ada 3 persoalan yang ingin kami laksanakan apabila
kami menang dalam Pilkada tahun 2017 ini, pertama mengutamakan untuk para
Pemuda Aceh yang berada dipelosok untuk dapat mengikuti pendidikan Kemiliteran
dikarenakan para Pemuda Aceh sangat berkeinginan untuk berkecimpung di dunia
Kemiliteran namun keinginan tersebut tidak didukung dan diperhatikan oleh
Pemerintah Aceh dikarenakan kurangnya Pemprov Aceh berkunjung ke Pelosok Aceh.
Kedua menciptakan
lapangan kerja Baru sebesar-besarnya untuk merubah rakyat Aceh yang miskin
menuju kekayaan dengan cara membangun 100 industri dalam bidang Pertanian,
Perkebunan, Peternakan dan Perikanan. Dan ketiga membuat pelabuhan Kuala Langsa
dan Pelabuhan Meulaboh sebagai tempat ekspor terbesar di Aceh.
Ia juga menyampaikan
bahwa dalan perjuangan Aceh, ia merupakan Koordinator GAM wilayah Barat dan
Selatan dan orang pertama mencetuskan Perdamaian dengan RI melalui Bapak Jusuf
Kalla dan itu semua bertujuan agar Aceh bisa hidup aman dan damai.
“Pilkada tahun 2017
ini bukanlah untuk mencari perjuangan sebenarnya, melainkan mencari kursi
kekuasaan untuk menjabat sebagai Gubernur Aceh Periode 2017-2022,” ujarnya.
“Oleh karena itu,
yang harus menduduki Kursi Gubernur haruslah dari kalangan orang pintar bukan
orang-orang yang tidak sekolah,” jelasnya.
Sementara itu,
Abdullah Puteh dalam orasinya mengatakan bahwa dalam Pilkada tahun 2017 ini
banyak isu menyatakan untuk tidak memilih saya dikarenakan saya dulunya pernah
bermasalah sebagai Koruptor, namun perlu saya tekankan dan perjelas bahwa saya
bersumpah tidak seperti yang mereka katakana, saya merupakan Korban dari
Politik.
Perlu kita ketahui
bersama, lanjut dia, bahwa kita harus pertanyakan pada Pemprov Aceh yang
terdahulu tentang dana bantuan mantan GAM yang diberikan oleh Pusat kepada
Pemprov Aceh sebesar 650 milyar rupiah kemana rimbanya, karena sampai saat ini
masyarakat Aceh tidak pernah merasakan dana tersebut, dan Apabila saya terpilih
menjadi Gubernur Aceh pada periode 2017-2022 saya berjanji akan mengusut tuntas
kemana Dana tersebut dengan mendatangkan KPK ke Propinsi Aceh.
“Kita pernah mendengar
janji yang dilontarkan pemimpin Aceh 2012-2017 yang akan memberikan 1 Juta per KK
kepada masyarakat Aceh, tetapi hal tersebut hanyalah janji saja,” ujarnya.
“Kita jangan mau
untuk dibodohi lagi dengan janji-janji, karena secara akal sehat dari mana
Pemprov Aceh mendapatkan uang sebayak itu,” pungkasnya.[Sm]